Kondisi testpack yang buruk hingga kesalahan prosedur pemakaian testpack bisa membuat hasilnya kurang akurat, seperti negatif palsu. Bila uji testpack tidak diulang, ibu hamil bisa tidak mengetahui kondisinya.
Selain itu, hasil testpack negatif palsu juga bisa terjadi karena terlambat melakukan uji tersebut. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan testpack saat usia kandungan sudah mencapai 4 bulan dapat memberikan hasil negatif palsu, karena kadar hormon hCG dalam urine yang terlampau tinggi hingga tidak terdeteksi oleh alat testpack. Kondisi ini disebut “hook effect”.
4. Letak plasenta yang unik
Gerakan janin termasuk salah satu tanda kehamilan yang umum dirasakan. Gerakan ini biasa disadari saat usia kehamilan 18-20 minggu. Namun bila letak plasenta berada di sisi depan rahim, ibu hamil bisa saja tidak dapat merasakan gerakan janin, sehingga tidak menyadari kehamilan.
5. Rendahnya kadar lemak tubuh dan kerap beraktivitas fisik berat
Kedua kondisi tersebut umum terjadi pada atlet dan dapat membuat menstruasi tidak terjadi selama berbulan-bulan. Tidak hanya itu, kedua kondisi ini juga mungkin memengaruhi kadar hormon tertentu, sehingga kehamilan sulit dideteksi.
Selain lima kondisi di atas, rendahnya pengetahuan tentang tanda kehamilan, penggunaan pil KB, jarang berhubungan intim, hingga pernah dibilang mandul, juga dapat membuat wanita tidak mengira kalau dirinya sedang hamil.
Fenomena Cryptic Pregnancy sebagai Strategi Janin Bertahan Hidup
Ada sebuah teori menarik yang mengatakan bahwa kehamilan bisa saja tidak terdeteksi sebagai bentuk perlindungan diri janin, sehingga produksi hormon kehamilan sangat rendah. Hal ini umumnya terjadi pada ibu hamil yang sedang mengalami stres berat.
Baca Juga: Janda Cianjur Hamil Tanpa Hubungan Seks, Eko Kuntadhi : 'Gak Mungkin'
Janin seolah merasa dirinya lebih baik tidak diketahui keberadaannya, karena bila ibu hamil tahu ada janin di perutnya, tingkat stres bisa bertambah dan risiko keguguran semakin tinggi.
Oleh karena itu, pada kondisi ini, cryptic pregnancy dikatakan sebagai adaptasi janin dalam keadaan darurat untuk mempertahankan hidupnya.
Dampak Melahirkan Tanpa Perawatan Prenatal
Cryptic pregnancy memerlukan perhatian khusus, karena umumnya wanita yang mengalami hal ini tidak sedang menjalani program maupun persiapan kehamilan, sehingga kemungkinan besar belum mendapat perawatan prenatal.
Ibu yang mengalami cryptic pregnancy juga bisa saja tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, sehingga janin bisa mengalami beragam gangguan, seperti kekurangan asupan gizi.
Selain itu, beragam komplikasi kehamilan juga lebih mungkin terjadi pada kehamilan seperti ini, terutama bila sang ibu menderita anemia, diabetes, ataupun preeklamsia.
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Perkuat Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun
-
4 Spot Wisata Hidden Gem di Cibungbulang Bogor, Surganya Curug dan Durian Murah
-
Jangan Cuma Cari Cuan! Mitra Makan Bergizi Gratis Disentil Wajib Bantu Sekolah Bocor hingga WC
-
Drama Penculikan Anak di Bogor Cuma Akal-akalan Bisnis, Begini Endingnya
-
Modal Rp1 Jutaan Untuk Bapak-bapak, 5 Rekomendasi Sepeda Murah Tapi Gak Murahan buat Gowes Santai