SuaraBogor.id - Umat Agama Islam wajib tahu asal-usul penamaan kalender Hijriyah. Menurut Ahmad Zarkasih dalam bukunya mengatakan, nama bulan pada kalender Hijriyah bukanlah wahyu kepada umat muslim.
Tapi, penamaan kalender Hijriyah ternyata sudah digunakan dari dulu, selama berabad-abad oleh bangsa Arab. Tentunya umat Agama Islam wajib tahu itu.
"Mereka terbiasa menggunakan bulan sebagai media untuk menentukan waktu, karena itu penanggalan mereka disebut dengan al-Taqwim al-Qamari (kalender bulan). Meski begitu ada beberapa suku di selatan Jazirah Arab (Yaman) yang menggunakan matahari sebagai media untuk menentukan waktu,” ujarnya, Jumat (19/2/2021) kemarin.
Adapun bulan-bulan itu dinamai sesuai dengan keadaan alam atau sosiologi dan budaya yang mereka lakukan pada bulan tersebut. Karena banyaknya jumlah suku bangsa Arab, dengan kebiasaan dan kultural yang berbeda, maka nama bulan yang mereka gunakan juga berbeda-beda.
Baca Juga: 5 Doa Hari Jumat Penuh Berkah
Bukan hanya nama, penomoran dalam bulan qamari juga baru ditetapkan setelah adanya kebijakan politik Umar bin Khattab yang mengeluarkan perintah untuk membentuk kalender Islam.
Sejak saat itu, Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama kalender Islam yang kini dikenal dengan kalender Hijriyah.
Pada 412 Masehi, terjadi konvensi para petinggi lintas suku dan kabilah bangsa Arab di Makkah pada masa kepemimpinan Kilab bin Marrah (kakek keenam Nabi Muhammad). Mereka menentukan dan menyamakan nama-nama bulan agar memudahkan dalam transaksi perdagangan.
Mengacu pada budaya orang Arab, sebelum Islam, yang menamakan bulan sesuai kejadian atau peristiwa khas yang terjadi pada waktu tersebut, Rajab sudah menjadi bulan yang dimuliakan.
Orang-orang Arab sepakat mengharamkan terjadinya pertumpahan darah dalam bulan tersebut mengingat orang-orang Arab sangat gemar berperang.
Baca Juga: Disebut Tak Salat dalam Buku Pelajaran, Ganjar : Tak Perlu Diperpanjang
Ketika Islam datang, kemuliaan itu dipertegas dengan banyaknya wahyu dan sabda Rasulullah SAW yang menguatkan kemuliaan Rajab. Abu Nashr al-Farabi menjelaskan dalam kitabnya Al-Shihah Taaj al-Lughah, "Rajab artinya mulia. Aku merajabkan sesuatu yakni memuliakannya dan mengagungkannya dan sesuatu itu mulia. Dan karena itulah rajab dinamakan rajab, karena memang orang-orang terdahulu di zaman jahiliyah memuliakan bulan tersebut dan tidak menghalalkan peperangan."
Berita Terkait
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Deretan Sumber Kekayaan Celine Evangelista, Pilih Kurangi Kerjaan di Dunia Huburan Usai Mualaf
-
4 Potret Stylish Celine Evangelista Pakai Hijab, Sukses Curi Perhatian
-
Celine Evangelista Dulu Beragam Agama Apa? Kini Istikamah Pakai Hijab Setelah Mualaf
-
Perjalanan Mualaf Ruben Onsu: Dikonfirmasi Limbad, Demi Nikahi Desy Ratnasari?
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
-
Innalillahi Diogo Jota Tewas Dalam Kecelakaan Mobil Maut
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Produk Lokal: Ringan dan Nyaman, Harga Mulai Rp400 Ribuan
-
Kena 'Penyakit' Klub Indonesia, Bekas Tim Joey Pelupessy Terancam Kehilangan Seluruh Pemain!
-
Serangan Israel di Gaza Renggut Nyawa Direktur RS Indonesia, Militer Zionis Incar Tenaga Medis
Terkini
-
Rekomendasi Mobil Bekas Murah untuk Pekerja Gaji Bulanan Rp5 Juta
-
MLBB Lovers Merapat! Kode Redeem Spesial 3 Juli 2025 Hadir: Dapatkan Item Langka Gratis
-
Kasus Pemerasan Artis MR, Rekaman Intim Sesama Jenis Jadi Barang Bukti Utama
-
DPRD Bogor Tancap Gas! Alokasikan Dana Perbaiki 2.500 Rutilahu dalam APBD Perubahan 2025
-
Misteri Penutupan Tambang Ilegal Klapanunggal Terpecahkan, Kemenhut Beberkan Fakta Mencengangkan