SuaraBogor.id - Orangtua harus mengetahui dan memperhatikan beberapa potensi anak baik perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosional untuk sang buah hati.
Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengatakan, potensi prestasi itu harus berkembang bersama dan setara.
Dari aspek fisik yang perlu diperhatikan adalah apakah anak tumbuh tinggi sesuai grafik pertumbuhan, lalu dari segi kognitif adalah kemampuan anak untuk berpikir cepat.
Dari aspek sosioemosional yang harus diperhatikan adalah bagaimana kepercayaan diri anak, kemampuan bersosialisasi dan ketangguhan buah hati.
"Supaya bisa berkembang optimal, anak butuh nutrisi lengkap dan stimulasi yang tepat," kata psikolog di Lembaga Assesmen dan Intervensi Psikologis, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dalam webinar, dikutip Suarabogor.id dari Ayobandung.com - media jaringan - Suara.com, Senin (22/2/2021).
Anna memberikan kiat untuk orangtua agar bisa memberikan stimulasi yang sesuai demi tercapainya potensi prestasi anak. Agar tumbuh kembang fisik anak optimal, sediakan area di rumah di mana anak bebas bergerak secara aman.
"Walau rumah kecil, buat area di mana anak bisa berguling-guling atau loncat-loncat secara aman," tutur dia.
Anna menjelaskan dampak asupan nutrisi yang kurang serta stimulasi yang tidak tepat terhadap perkembangan psikologis anak. Jika asupan nutrisi tidak optimal, tinggi serta berat badan tidak sesuai perkembangan tahap usianya, juga merasa mudah lelah dan lemas serta kualitas tidur berkurang.
Dari segi kognitif, anak yang kurang nutrisi dan stimulasi akan sulit berkonsentrasi sehingga daya tangkapnya rendah. Akibatnya, anak jadi mudah lupa dan prestasinya pun rendah.
Baca Juga: Profil Pep Guardiola, dari Pemain Handal Menjadi Pelatih Ulung
Ini juga mempengaruhi sosioemosional buah hati, sebab anak bisa jadi mudah marah, sulit mengendalikan emosi dan minder atau sulit bergaul sampai mengalami masalah kesehatan mental.
Perbanyak aktivitas fisik untuk anak, sesederhana memanfaatkan bola untuk bermain sepak bola hingga lempar tangkap. Orangtua juga bisa melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga untuk melatih kemampuan motorik, juga ajari dia untuk melakukan hal-hal seperti mandi dan memakai baju sendiri.
Untuk urusan berpikir cepat dan aktif bersosialisasi, orangtua bisa melakukan stimulasi dengan sering bercengkrama dengan anak, sering mengobrol memakai bahasa yang digunakan orang-orang sekitarnya. Bila lingkungan sekitar berbahasa Indonesia, ajak anak bicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika ingin mengajari dua bahasa, sebaiknya jangan dicampur-campur.
Bacakan juga buku sesuai usianya, lalu ajak mengamati lingkungan seperti melihat hal-hal di sekitar rumah. Ajak juga anak bermain teka-teki.
Anak bisa semakin percaya diri bila diberi kesempatan untuk memilih, misalnya baju apa yang ingin dipakai. Sebelumnya orangtua bisa menyediakan dua pilihan, lalu anak akan memilih mana yang ingin dia kenakan. Saat anak melakukan hal baik, beri pujian secara spesifik pada perilakunya.
Dorong pula anak untuk menghadapi kesulitannya sendiri agar dia bisa belajar menyelesaikan masalah. Juga, kurangi celaan dan kemarahan berlebihan karena bisa membuat anak merasa kecil hati dan mempengaruhi kepercayaan dirinya.
Berita Terkait
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Saung Batu Penganten Bogor! Destinasi Wisata Alam Cocok untuk Family Gathering, Wajib Dicoba Gen Z
-
Misteri Pembobolan Rumah Kosong di Bogor Raya, Jejak Pelaku Brankas Ratusan Juta Terendus
-
Mengejutkan! Menkeu Purbaya Ancam Bubarkan Satgas BLBI, Sebut Bikin Ribut, Hasil Nol
-
Bukan Hanya Bogor, 3.000 Desa Terjebak dalam Hutan, Mendes PDT Cari Solusi Darurat
-
Mimpi Besar Bilqis, Insinyur Sipil Lulusan Munchen yang Bertekad Ratakan Sekolah di Pelosok Negeri