SuaraBogor.id - Sampai saat ini sosok Ustaz Yahya Waloni masih jadi perbincangan banyak pihak. Sebab, ceramahnya dinilai sangat bersebrangan atau dinilai kontroversial.
Namun, kekinian sosok Ustaz Yahya Waloni yang merupakan mantan pendeta itu mulai terkuak. Hal itu diketahui dari seorang pendeta bernama Edyson H.W Senaen.
Dalam sebuah video di channel YouTube sang pendeta yang diunggah 14 Januari 2021 lalu membuka sosok Ustaz Yahya Waloni dulunya pemabuk itu.
Dalam video yang kembali muncul di sosial media itu pendeta Edyson mengungkapkan saat pertama kali sosok Yahya Waloni sebelum menjadi mualaf datang ke gereja dalam keadaan mabuk.
Baca Juga: Setahun Virus Corona, Yahya Waloni Tak Percaya Covid: Hanya Permainan
"Dia sedang memegang kertas yang sedang tersobek-sobek setelah saya teliti bersama hamba tuhan yang lain, itu ternyata surat nikahnya yang telah ia sobek-sobek. Dia itu adalah seorang pemabuk sodara-sodara," katanya dikutip Suarabogor.id dari Suarajogja, Kamis (4/3/2021).
"Saya mau katakan dia itu waktu pertama datang di gereja kami di Manado dalam keadaan mabuk ternyata sodaraku manusia ini pemabuk. Saat dia datang, saya ketika itu tengah berkotbah. Dia datang dengan tiba-tiba dalam keadaan mabuk dan langsung menangis di depan jemaat," ucapnya.
Tak sampai di situ, pendeta tersebut juga menunjukkan video lanjutan dari pengakuan teman-teman ustaz Yahya Waloni di Balikpapan yang membenarkan bahwa ia seorang pemabuk.
Sementara itu di sebuah video terpisah, ustaz Yahya Waloni mengakui pernah terjerumus dalam minuman keras sebelum kemudian menjadi mualaf. Ia menyampaikan hal tersebut saat memberikan tanggapan terkait rencana pemerintah melegalkan miras lewat Perpres Nomor 10 Tahun 2021.
Dalam video terbarunya yang disitat di channel ustadz Yahya Waloni Official, ia mengungkapkan bahwa miras itu punya pengaruh dan dampak yang sangat negatif.
Baca Juga: Mantan Pendeta Wanita Bikin Heboh, Ingin Ikut Kontes Pemilik Bokong Terbaik
Ia menyebut bahwa mengonsumsi minuman keras bisa berakibat pada rusaknya saraf-saraf di otak otak. Lebih jauh efeknya dalam jangka panjang juga merusak mental bangsa. Ia berani menjamin hal itu lantaran pernah merasakan bagaimana efek minuman keras.
Berita Terkait
-
Disahkan DPR, Ini Daftar Pasal Kontroversial Undang-undang TNI yang Baru
-
Donald Trump Bagikan Video AI 'Gaza 2025' yang Penuh Kontroversi
-
Lolly Muak, Ngaku Tak Bangga Punya Ibu Kontroversial Seperti Nikita Mirzani
-
"Jokowi Terlalu Baik", Netizen Kritik OCCRP atas Nominasi Kontroversial
-
Aturan Jilbab Iran: UU Kontroversial Ditangguhkan Setelah Kecaman Global
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Gebrakan Bupati Rudy! Rp 724 Miliar Disiapkan Agar Warga Bogor Berobat Gratis
-
Berkah Malam Rabu, Amalan Al-Qur'an yang Dianjurkan untuk Rezeki dan Perlindungan
-
Pemuda Bogor Bunuh Tante Kandung, Isi Chat ke Pacar Usai Pembunuhan Terungkap
-
Ini Empat Kades di Bogor Yang Diduga Pungli THR ke Perusahaan
-
Waspada Hoaks! KP2C Bantah Kabar Bohong Siaga 1 Sungai Cileungsi