SuaraBogor.id - Bupati Bogor Ade Yasin dukung Presiden Jokowi benci produk asing. Ini dilakukan demi UMKM dan mencintai produk-produk tanah air.
Ade Yasin juga saat ini sedang menggandeng beberapa perusahaan ritel untuk wajib memasarkan produk UMKM asal Kabupaten Bogor.
"Mendengar pernyataan Pak Presiden saya sangat setuju dan mendukung. Kita juga kan punya program yang mendukung UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah)," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Kamis (4/3/2021).
"Produk UMKM yang ada di Kabupaten Bogor ini sudah layak dan bagus. Oleh karenanya kami mengharuskan agar Alfamart mau memasarkan produk UMKM tersebut," lanjut Ade Yasin.
Baca Juga: Jokowi: Saya Benci Produk Asing, Gitu Aja Rame!
Ia berharap, para pengusaha UMKM di Kabupaten Bogor akan terus memperbaiki kualitasnya, kemudian bisa meningkat jadi UKM, bahkan korporasi.
"UMKM yang ada pun harus terus dilatih dan ada inkubasi terhadap pelaku UMKM yang dibina untuk nantinya mendapatkan modal sehingga bisa meningkat dari UMKM menjadi UKM bahkan menjadi corporate," tuturnya.
Di samping itu, juga menyuarakan program gerakan bela dan beli produk lokal. Gerakan yang ia gagas langsung itu mulai direalisasikan pada tahun 2019.
Seluruh ASN di Kabupaten Bogor wajib membeli beras produksi petani Bogor, yaitu Beras Carita Makmur.
Gitu Aja Rame!
Baca Juga: Jokowi Ajak Benci Produk Asing, HNW: Vaksin Saja Ambil dari Luar Negeri!
Presiden Jokowi benci produk asing, bahkan Jokowi serukan untuk benci produk asing. Menurut Jokowi, hal itu normal dan bisa dimaklumi.
Kali ini dalam sambutan Rakernas HIPMI di Istana Bogor, Jumat (5/3/2021), Jokowi menjelaskan maksud dari pernyataannya yang sempat membuat polemik ini.
Pernyataannya punya makna yang jelas yakni mengajak masyarakat mencintai produk Indonesia.
Hal ini tentunya dapat meningkatkan kinerja industri, membuka lapangan kerja, dan pada akhirnya memperbaiki ekonomi nasional.
"Dan boleh saja kita ngomong tidak suka pada produk asing. Masa nggak boleh kita nggak suka, kan boleh saja tidak suka pada produk asing. Gitu aja rame. Ya saya ngomong benci produk asing, gitu aja rame," ujar Jokowi di Istana Bogor.
Namun, imbuh Jokowi, membangun loyalitas konsumen Indonesia terhadap produk lokal tidaklah instan.
Produk-produk yang dicintai konsumen, tentu harus kompetitif dari sisi kualitas dan harga.
Menurutnya, dengan kualitas yang baik, harga yang kompetitif, dan kemasan yang menarik, maka loyalitas terhadap produk dalam negeri bisa dibentuk.
"Kalau harganya kompetitif, tentu saja. Kalau kualitasnya baik, tentu saja. Ini dari sisi produsen harus terus memperbaiki kualitasnya. Memperbaiki packagingnya. Perbaiki desainnya dan bisa ikuti tren. Dan kita juga senang kalau dulu kita masih banyak impor serat rayon, impor biji plastik, sekarang sudah diproduksi di dalam negeri," ujar presiden.
Secara umum, Jokowi menambahkan, perbaikan ekonomi Indonesia dari sisi demand tidak boleh hanya menguntungkan produk asing alias impor.
Konsumsi yang sudah mulai tumbuh saat ini, ujarnya, harus meningkatkan permintaan terhadap produk lokal. Efek domino pun diharapkan terjadi, terutama perluasan kesempatan kerja.
Slogan 'benci produk asing' memang sempat dikampanyekan oleh Presiden Jokowi.
Sebelumnya pada Kamis (4/3), Jokowi sempat meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan kebijakan dan strategi untuk mengembangkan pasar produk nasional, khususnya UMKM.
Ia pun meminta agar jajarannya mendorong masyarakat untuk mencintai dan mendukung produk-produk dalam negeri serta menggaungkan untuk membenci produk-produk luar negeri.
"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri digaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri," kata Jokowi.
Berita Terkait
-
Berapa Harta Kekayaan Ade Yasin? Namanya Disebut Dedi Mulyadi Pasca Bongkar Hibisc Fantasy
-
Puji Mantan Bupati Bogor, Rudy Susmanto: Rakyat Butuh Gagasan Ade Yasin
-
Komedian Bongkar Dana Samisade Dikorupsi Kades di Depan Deddy Corbuzier, Keluarga Rahmat Yasin Kena Sentil
-
Elly Rachmat Yasin Gagal Ngantor di Senayan, Trah Yasin di Bogor 'Rontok'?
-
Ade Yasin Diyakini Bakal Divonis Bebas dari Kasus Korupsi, Kenapa?
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Heboh Kasus Eks Sirkus OCI, Taman Safari Indonesia Tak Ingin Tercoreng
-
Butuh Dana Cepat? 3.324 PPPK di Bogor Bisa Sekolahkan SK di BUMD Bank Tegar Beriman: Cek Syaratnya
-
Bangga! Layanan Wealth Management BRI Diganjar Penghargaan Internasional oleh Euromoney
-
Aktivitas Gempa Meningkat, Gunung Gede dalam Pantauan Ketat
-
Dirut TSI Bantah Eksploitasi: Kami Justru Rawat dan Selamatkan Mereka dari Prostitusi