Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 08 Maret 2021 | 20:13 WIB
Kepala Staf Moeldoko saat memberikan keterangan kepada wartawan (Antara)

SuaraBogor.id - Istana dituding kubu AHY terlibat atas terpilihnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).

Menanggapi hal itu Kader Senior Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun membantah keras, bahwa ada keterlibatan Istana pada acara Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Jhoni Allen Marbun menjelaskan, inisiatif awal pendekatan terhadap mantan Panglima TNI itu datang dari kader-kader di internal partai. Dirinya mengaku banyak kader yang tertarik dengan figur dan sosok seorang Moeldoko.

“Karena kamilah yang datang meminang. Kami melihat jenderal yang sangat potensial dan tidak memiliki kecacatan,” kata Politisi asal Medan ini, dikutip dari Digtara.com -Jaringan Suara.com, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Habis Dipecat Demokrat, Apri Sujadi Masih Bertugas Sebagai Bupati Bintan

Jhoni Allen Marbun membantah tudingan yang menyebut Moeldoko mewakili Istana mengambil alih partai berlambang Mercy tersebut.

Jhoni Allen Marbun mengatakan, terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat KLB justru karena pribadinya yang menjanjikan harapan bagi perbaikan dan kejayaan Partai Demokrat.

“Lebih karena kepribadiannya yang sangat simpatik menghargai orang dan menghargai bawahannya. Itu yang membuat kami (kader) mau dirinya jadi Ketua Umum,” sebutnya.

Jhoni berharap tak ada lagi pihak yang mengkait-kaitkan keterpilihan Moeldoko dengan pihak Istana.

Sebab menurutnya, tak ada alasan yang kuat untuk menyeret keterkaitan Istana dengan keterpilihan Moeldoko.

Baca Juga: Tuntut Kebesaran Hati Moeldoko, AHY: Once Soldier Always Soldier

“Tidak ada kaitannya terhadap jabatan (Pak) Moeldoko,” tuturnya.

Diketahui, KLB Partai Demokrat yang berlangsung di Hotel The Hill, di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.

Terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum melalui hasil voting yang dilakukan dengan cara spontanitas. Pemilihan dilakukan dengan cara berdiri secara serentak bagi pendukung salah satu calon.

Dalam proses voting, ada dua calon yang diusung yakni Jenderal Moeldoko dengan Marzuki Alie. Secara umum, peserta kongres banyak memilih Moeldoko sebagai ketua umum.

Load More