Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 28 Maret 2021 | 14:36 WIB
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda

SuaraBogor.id - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, ada sebanyak 14 orang menjadi korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Mereka kata Argo saat ini sedang dalam perawatan di beberapa rumah sakit yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Total ada 14 korban artinya yang sekarang masih dalam perawatan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono saat jumpa pers, dilansir dari Suara.com, Minggu (28/3/2021).

Argo menyebut tiga korban di antaranya di rawat di RS Stella Maris. Mereka di antaranya ialah sekuriti dan jemaat Gereja Katedral Makassar.

Baca Juga: Pendeta: Warga NTT Tak Usah Sebarkan Foto dan Video Bom Bunuh Diri

"Rata-rata adalah luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki. Kemudian juga ada yang sekuriti ini ada juga luka di bagian perut dan kepala," ungkap Argo.

Kemudian, tujuh korban lainnya dirawat di RS Akademis Makassar. Mereka rata-rata mengalami luka di bagian kaki dan paha akibat terkena serpihan material ledakan bom.

"Berikutnya ada di RS Pelamonia ada empat orang, ini juga akibat serpihan. Ada yang mengenai paha, betis ada juga bola mata kaki yang terkena serpihan dan juga ada muka yang terkena serpihan" kata dia.

Sekedar informasi, aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan gerbang Gereja Katolik Katedral Makassar, diduga terjadi pada pukul 10.15 WITA.

Untungnya, pada aksi bom bunuh diri tersebut umat Gereja Katolik Katedral Makassar sudah pulangsaat ledakan itu terjadi.

Baca Juga: 14 Orang Terluka Akibat Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar, Pelaku Tewas

Pastor Gereja Katolik Katedral Makassar, Romo Wilhelmus Tulak mengatakan ledakan terjadi bertepatan dengan perayaan minggu palma bagi umat katolik. Syukurnya, ledakan terjadi pas ibadah sudah usai.

"Umat sudah pulang saat ledakan terjadi. Paginya ada ibadah minggu palma," kata Wilhelmus saat dikonfirmasi, dilansir dari Suarasumsel.id, Minggu, (28/3/2021).

Pihak gereja, lanjutnya, sedang mempersiapkan misa lanjutan ke IV pada pukul 11.00 Wita saat ledakan terjadi. Ledakan datang dari arah gerbang, dekat hotel Singgasana.

"Ledakannya sekali dan itu besar. Puji Tuhan saat itu kondisi gereja sepi karena umat sudah pulang, tapi kita sedang persiapan misa ke empat," jelasnya.

Pihak gereja kemudian terpaksa membatalkan ibadah misa lanjutan yang rencananya digelar hingga pukul 18.30 wita.

Romo Wilhelmus mengatakan kondisi saat ini sudah kondusif. Pihak pengamanan juga sudah berjaga di lokasi.

Ia minta semua pihak untuk tetap tenang dan berdoa. Kondisi gereja juga disebutnya aman dari ledakan. Tak ada kerusakan.

Load More