SuaraBogor.id - Persoalan gizi buruk yang saat ini terjadi di Kota Depok, Jawa Barat harus dibarengi dengan adanya dukungan dari semua pihak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita menyatakan, persoalan gizi buruk ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah daerah saja.
"Dalam percepatan penurunan serta pencegahan gizi buruk dan 'stunting' (kekerdilan) diperlukan koordinasi, sinergisitas dan sinkronisasi dari pihak terkait agar pelaksanaannya dapat optimal sehingga menghasilkan yang diharapkan," katanya dilansir dari Antara.
Dia menuturkan upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Dia mengatakan 40 persen kontribusi berasal dari faktor lingkungan berupa sanitasi lingkungan yang baik serta tersedia air bersih.
"30 persen dari faktor perilaku pola asuh, pola makan dan pola hidup, kemudian 20 persen faktor pelayanan kesehatan dan 10 persen faktor genetik," katanya.
Dia menambahkan upaya penurunan angka gizi buruk dan kekerdilan dilakukan melalui dua intervensi, yakni gizi spesifik dan gizi sensitif.
"Jika kedua intervensi dilakukan secara terintegrasi akan sangat efektif karena dapat lebih memperkuat efektivitas penurunan 'stunting, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi," tukasnya. [Antara]
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 29 Maret : Bogor-Depok Hari Ini Hujan
Berita Terkait
-
Sumbangsih Telkom Cegah Stunting lewat Aplikasi di Desa Domiyang Pekalongan
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Istora Menggema! Kisah Kamil dari Depok Kejar Mimpi Juara di AXIS Nation Cup 2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Tiga Fungsi Rahasia Hutan Kota Tajur yang Akan Ubah Wajah Bogor Selamanya
-
Menggantungkan Nasib pada Nama Lama: Perbasi Bogor Blak-blakan, Tak Ada Satupun Atlet Profesional
-
3 Fakta Mengejutkan di Balik Penangkapan ASN Tangerang di Parung Bogor
-
14 Hari Penentuan! Akankah Berkas Gratifikasi Kades Cikuda Dinyatakan Lengkap oleh Jaksa?
-
Geger! Warga Cogreg Bogor Dikejutkan Penemuan Mayat Pria di Lantai Dua Rumah Sendiri