SuaraBogor.id - Pengiriman bantuan logistik untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, NTT, masih sulit dilakukan. Hal itu disebabkan akses ke lokasi bencana terganggu hujan deras dan gelombang tinggi.
Tak hanya itu, saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga masih kesulitan untuk mengirimkan bantuan alat berat, untuk mengevakuasi korban akibat banjir bandang dan tanah longsor
Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (04/04/2021) dini hari, disebut seorang warga merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lokasi terdampak ada di empat kecamatan dan tujuh desa. Sampai pukul 17.30 WIB, tercatat sebanyak 41 orang meninggal dan puluhan lainnya dinyatakan masih hilang.
Baca Juga: Ngeri Detik-Detik Pemotor Tersapu Banjir, Publik Turut Prihatin
Proses pengiriman bantuan untuk pencarian korban maupun warga yang terdampak, masih sulit dilakukan lantaran akses ke pulau tersebut terganggu hujan deras dan gelombang tinggi, kata BNPB.
Sampai pukul 17.30 WIB, 41 orang meninggal dunia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut hingga pukul 18.30 WIB korban jiwa akibat banjir bandang longsor di Kabupaten Flores Timur mencapai 41 orang.
Tapi angka itu, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, masih akan terus berkembang karena dalam proses pendataan.
“Memang di awal sempat muncul data angka 44 orang meninggal yang didapat dari lapangan, namun setelah kami sampai di lapangan, kita verifikasi ulang, saat ini kami mendapatkan data 41 orang meninggal dunia,” kata Raditya.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Menteri Sosial Tri Rismaharini Gerak Cepat
Sementara korban luka-luka tercatat sembilan orang, serta 27 orang hilang, kata Raditya.
Cuaca ekstrim, pengiriman logistik ke Pulau Adodara terkendala
Raditya mengakui pengiriman bantuan logistik kepada korban yang terdampak banjir dan longsor, terkendala kondisi geografis.
“Untuk mendapatkan aksestabilitas, terutama pulau-pulau kecil, menjadi tantangan kita di sana,” katanya.
Karena cuaca ekstrim, bantuan logistik belum bisa dikirim melalui angkutan laut ke Pulau Adonara.
“Apakah nanti akan menggunakan pesawat atau heli, nanti akan kami sampaikan selanjutnya,” ungkapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tragedi Tanah Longsor di Puncak: 3 Orang Tewas Tertimbun, Pemancing Hilang
-
Tanah Longsor di Tasikmalaya, Tim SAR Cari 2 Warga yang Tertimbun
-
Apa Artinya Perubahan TWA Megamendung Jadi Cagar Alam bagi Masa Depan Hutan?
-
Gelandang Keturunan Kanada-NTT Rp 3,04 Miliar Bikin Tenang Gerald Vanenburg
-
Gunung Lewotobi Erupsi: Ribuan Warga Mengungsi, Kemensos Salurkan Bantuan Rp5 Miliar
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Minggu 6 Juli 2025, Tersedia 3 Link DANA Kaget Siap Klaim
-
Puncak Berduka! Banjir dan Longsor Renggut 3 Nyawa, Santri hingga Pemancing Jadi Korban
-
Klaim 7 Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu untuk Modal Kerja Hari Senin
-
Bogor Diguyur Hujan Deras, Bendungan Katulampa Siaga 3
-
Kejutan Akhir Pekan! DANA Kaget Spesial Bogor Siap Dibagikan Sore Ini, Jangan Sampai Ketinggalan