Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 08 April 2021 | 13:45 WIB
Mantan Sekretaris Umum FPI Munarman. (youtube/najwa shihab)

SuaraBogor.id - Baru-baru ini eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Munarman, hadir di acara Najwa Shihab.

Namun, saat itu Najwa Shihab malah diamuk Munarman. Nampaknya, mantan jubir FPI itu saat ditanya kehadiran pada saat pembaiatan jaringan teroris ISIS di Makassar.

Munarman ngamuk, dan menyatakan bahwa kehadirannya di pembaiatan ISIS tersebut tak bisa serta-merta dianggap sebuah kejahatan.

"Pertanyaan saya, apakah itu kejahatan?" tanya Munarman tampak emosi, dilansir dari Terkini.id -jaringan Suara.com, pada kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (8/4/2021).

Baca Juga: Munas PKB, Jokowi Ungkit Aksi Bomber di Makassar dan Teroris di Mabes Polri

Awalnya, Munarman menceritakan kronologi dirinya hingga bisa hadir di pembaiatan ISIS tersebut.

"Sebetulnya waktu di Makassar itu kalau mau jujur, saya pikir pasti adalah intel di situ. Pasti dia mendengar apa ucapan saya," ungkapnya.

Munarman lantas menjelaskan bahwa saat ia berada di Makassar, itu disebabkan karena dua hal.

Pertama, Munarman mengaku diundang oleh pengurus FPI Makassar dalam acara seminar, tepatnya di sekretariat FPI.

Pada acara pertama itu, Munarman menjelaskan bahwasanya tidak ada kegiatan baiat sama sekali.

Baca Juga: Iqbal Suhaeb Ogah Tanggung Jawab Utang Hari Ulang Tahun Pemkot Makassar

Saat dirinya hadir di situ, katanya ia hanya hadir sebagai pemateri yang menjelaskan tentang cara melawan terorisme.

"Saya menceritakan tentang geostrategi, geopolitik global, bagaimana Amerika dengan dokumen run corporation melakukan counter terrorism berdasarkan dua dokumen, yaitu treat persistent dan kemudian in their own word," papar Munarman.

Ia pun mengaku menggunakan cara kedua "in their own word" untuk melawan aksi terorisme.

"Counter terrorism itu dengan cara buat website-website palsu yang seolah-olah mewakili kelompok-kelompok garis keras supaya bisa menarik anak-anak muda ini, tapi kemudian kita hancurkan," tuturnya.

"Dan bila perlu ini website untuk menghantam lawan kelompok yang lain, mengkafir-kafirkan kelompok yang lain," sambung Munarman.

Ia juga mengimbau kepada FPI Makassar untuk berhati-hati agar tidak terjebak dengan website-website garis karena menurutnya, itu adalah buatan intelijen.

Load More