SuaraBogor.id - Menjelang Puasa Ramadhan, banyak tradisi yang dilakukan Umat Muslim salah satunya ziarah kubur.
Ziarah kubur biasanya dilaksanakan Umat Muslim menjelang Ramadhan. Namun, saat ini di beberapa Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Bogor terlihat sepi.
Hal itu tentunya berdampak terhadap pendapatan tukang tabur bunga di makam. Pendapatan mereka pun ikut turun drastis.
Seperti di TPU Blender, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, terpantau sepi penziarah.
Baca Juga: MUI: Pasien Covid-19 Bergejala Ringan Wajib Berpuasa, Tapi Ibadah di Rumah
Bahkan, salah satu TPU besar di Kota Hujan ini, belum menunjukkan adanya peningkatan aktivitas jamaah, yang biasanya kerap kali terjadi, setiap jelang masuki ramadhan.
Tak hanya penziarah, pedagang bunga musiman yang biasa menjajakan dagangannya di sepanjang TPU, juga tak nampak.
Tak ada pemandangan ramainya penjual bunga musiman, seperti yang sering kali terjadi. Salah satu penjual bunga di TPU Blender, Suhaimi mengatakan, mewabahnya covid-19, dinilai menjadi salah satu penyebab, sepinya penziarah yang datang.
"Sepi mas, lihat saja. Mungkin karna adanya wabah corona jadi masyarakat yang biasanya berziarah, tidak keluar rumah karna takut," katanya, dilansir dari ayobogor.com -jaringan Suara.com, Senin (12/4/2021).
Wanita yang sudah berjualan bunga tabur selama 20 tahun ini mengaku, sepinya peziarah sudah terjadi sejak sebulan terakhir.
Baca Juga: Marhaban Ya Ramadhan, Download PDF Jadwal Imsakiyah Jakarta versi PBNU
Kejadian itu, tentunya secara otomatis berdampak pada penghasilan harian Suhaimi sebagai pedagang bunga.
Suhaimi bercerita, biasanya pada momen jelan ramadhan seperti saat ini, dalam satu hari Rohani bisa mengantongi uang sebesar Rp300 ribu.
Uang tersebut didapatkannya dari hasil penjualan bunga tabur dan air mawar. Namun kini, dalam satu hari Rohani hanya mampu menjual satu keranjang bunga yang dijual Rp10 ribu.
"Sudah sebulan ini kondisinya seperti ini. Kadang sehari penuh tidak ada yang beli. Kalau dua tahun kemarin, momen seperti ini pengunjung ramai, kalau tahun ini sepi banget," keluhnya.
Dia menyadari sepinya peziarah karena banyak orang yang takut beraktivitas ke luar rumah di tengah wabah virus corona. Kondisi ini merupakan yang terparah selama dua tahun Rohani berjualan.
"Ini paling parah selama jualan. Mudah-mudahan H-1 puasa ini banyak peziarah datang. Walaupun saat ini masih seperti ini, semoga beberapa hari kedepan mulai ramai," harapnya.
Berita Terkait
-
KPK Yakin Hakim PN Bogor Tolak Gugatan Perdata Agustiani Tio terhadap Penyidik Rossa
-
Penyidik KPK Digugat Rp 2,5 Miliar oleh Mantan Terpidana Kasus Harun Masiku
-
5 Kolam Renang di Bogor Referensi Wisata Air untuk Liburan
-
Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan? Jangan Sampai Salah, Ini Hukumnya!
-
5 Rekomendasi Tempat Wisata Hits untuk Liburan Bareng Keluarga di Bogor
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Waspada! Ada Pabrik Uang Palsu Rp3,3 Miliar di Bogor
-
Dedie A Rachim Laporkan Kondisi Jalan Longsor Batutulis ke Wamen PU, Ajukan Opsi Jalur Baru
-
BisKita Trans Pakuan Kembali Layani Warga Bogor, Tarif Tetap Rp4.000 dengan Opsi QRIS
-
Kabar Erupsi Gunung Gede Terbongkar! Badan Geologi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Aktivitas Gempa Gunung Gede Terus Melandai, TNGGP Pantau Ketat Jelang Keputusan Pendakian