Sebab selama ini, Kemendikbud selalu terkait dengan tokoh-tokoh organisasi Muhammadiyah. Sebut saja Teuku Muhammad Hasan yang menjadi Menteri Pendidikan periode 1948 - 1949. Dia bergabung ke organisasi Muhammadiyah dan berhasil membangun lembaga pendidikan pada masanya.
Selain itu, ada nama Muhadjir Effendy yang menjadi Mendikbud periode 2016-2019. Sebagai pengganti Muhadjir, Jokowi memilih nama Nadiem Makarim, sosok yang terkenal berkat kesuksesannya membangun perusahaan teknologi Gojek.
Meski begitu keterampilan Nadiem memimpin perusahaan tidak memudahkannya saat memimpin Kemendikbud.
Bahkan, tak sedikit kritik yang dilontarkan terhadap kebijakan yang dibuatnya, apalagi kemampuan Nadiem semakin diuji saat harus bertanggung jawab dengan nasib pendidikan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Maafkan Perekam Video Viral, Ketua Banggar DPR Ogah Bawa ke Jalur Hukum
Pun Nadiem lantas ikut mencuat seiring isu reshuffle berhembus kencang saat ini. Ujang menilai sosok Nadiem memang harus diganti, khususnya dengan tokoh dari Muhammadiyah.
"Cari yang ahli pendidikan di Muhammadiyah. Mereka sudah teruji di bidang pendidikan," kata Ujang saat dihubungi Suara.com, Rabu (14/4/2021).
Pos kementerian dengan tokoh organisasi keagamaan memang melekat sejak lama. Karena itu menurut Ujang, Jokowi tinggal mencari tokoh Muhammadiyah yang ahli di bidang pendidikan.
"Kementerian Agama sudah dipegang oleh menteri dari NU. Tinggal Kemendikbid kembalikan ke Muhammadiyah. Tentu dicari yang ahli di bidangnya."
Sebelumnya, Ngabalin membeberkan kisi-kisi menteri baru yang akan dilantik Jokowi. Ali Ngabalin membocorkan dua kisi-kisi menteri baru yang nantinya akan dilantik oleh Jokowi.
Baca Juga: Pengamat Bongkar Menteri Layak Direshuffle, Tapi Erick Thohir Masih Kebal
Hal tersebut ia beberkan melalui akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew, Rabu (14/4/2021). Dalam cuitan tersebut, Ali Ngabalin menyebut Jokowi akan melantik Menteri Pendidikan atau Ristek. Selain itu, ada Menteri Investasi atau Kepala BKPM.
Berita Terkait
-
Waka DPR Pastikan Pembahasan Revisi KUHAP Tidak Ngebut Seperti RUU TNI: Nggak Mungkin Secepat Itu
-
Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan
-
Terungkap! Alasan KPK Periksa Febri Diansyah Terkait Kasus Suap PAW yang Jerat Hasto
-
Bule Ngamuk di Bali Positif Narkoba, DPR Geram: Kenapa Malah Dideportasi?
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Aktivitas Gempa Meningkat, Gunung Gede dalam Pantauan Ketat
-
Dirut TSI Bantah Eksploitasi: Kami Justru Rawat dan Selamatkan Mereka dari Prostitusi
-
Hadiri Launching BISKITA Trans Pakuan, Ketua DPRD Kota Bogor Dukung Pengoperasian Kembali
-
Terima Aksi Demonstrasi Mahasiswa, DPRD Kota Bogor Perjuangkan Aspirasi
-
Hasil Rapat Paripurna: DPRD Kota Bogor Tetapkan Tatib Baru dan Bentuk Empat Pansus