SuaraBogor.id - Pegiat media sosial Denny Siregar turut mengomentari soal pelabelan teroris kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang dikritik oleh beberapa pihak seperti Veronica Koman.
Denny Siregar yang setuju dengan keputusan pemerintah membantah argumen-argumen Veronica.
Menurut Denny, label teroris kepada suatu kelompok tidak berarti bahwa seluruh suku dari mana kelompok itu berasal dilabeli teroris juga.
Ia memberi contoh vahwa pelabelan teroris kepada JAD sama sekali tidak mengarah pada suku tertentu.
Baca Juga: Sindir Novel Baswedan, Denny Siregar Sebut Ada Kelompok Taliban
Begitupun dengan pelabelan teroris kepada KKB Papua, bukan berarti seluruh masyarakat Papua dilabeli teroris.
![Cuitan Denny Siregar soal Pemerintah labeli KKB Papua teroris.[Twitter/Dennysiregar7]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/04/11492-cuitan-denny-siregar.jpg)
"Label teroris buat anggota JAD itu bukan representasi suku tertentu. JAD adalah organisasi teroris," katanya di Twitter pada Senin, 3 Mei 2021.
"Catat, organisasinya yang teroris. Label teroris kepada KKB Papua bukan representasi orang Papua. Itu organisasinya yang dilabeli. Jangan mau dibodohi Veronica Koman dkknya," lanjutnya.
Seperti diketahui, Veronica Koman melalui cuitan-cuitannya menolak pelabelan teroris kepada KKB Papua sebab keputusan itu akan menghilangkan kemungkinan resolusi damai.
Bukan hanya itu, Veronica Koman juga menilai bahwa keputusan itu akan meningkatkan kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua.
Baca Juga: Orang Jawa di Papua Diancam Dibunuh, OPM: Memusnahkan Orang Jawa Ilegal
"Indonesia has just declared the West Papua National Liberation Army a terrorist organisation. Indonesia has just burnt the bridge to a peaceful resolution. Expect escalating armed conflict and human rights abuses," kata Veronica pada Kamis, 29 April 2021.
Veronica juga menilai bahwa pelabelan teroris itu akan mrembuat peng-Indonesia-an Papua semakin mustahil.
"OPM itu udah menjelma jadi ruh dan ideologi, bukan sekadar organisasi. Begini status Facebook temen-teman *sipil* Papua, juga banyak yang mulai pake gambar terakhir sebagai foto profil. Meng-Indonesia-kan Papua kini jadi makin mustahil," katanya.
Foto profil yang dimaksudkan Veronica adalah gambar bertuliskan "Saya Papua, saya OPM, saya bukan teroris, saya korban pelanggaran HAM oleh militer Indonesia."
Berita Terkait
-
Siang Ini Prabowo Lantik Gubernur dan Wagub dari Papua Pegunungan serta Kepulauan Bangka Belitung
-
Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
-
Eks Kapolsek Mulia Puncak Jaya Papua Tewas Ditembak TPNPB-OPM di Depan Warung Kelontong Miliknya
-
Tembak Mati Eks Kapolsek Mulia di Puncak Jaya, OPM: Kami Siap Perang sampai Dunia Kiamat!
-
Titik Nadir Gaza? UNRWA: Tak Ada Lagi Harapan, Pasokan Kemanusiaan Kritis
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
Terkini
-
Sinergi BRI dan Usaha Lokal Dorong Ekspor Perhiasan Batu Alam Indonesia
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays
-
PKK Bogor Era Eva Marthiana: Fokus Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan Keluarga