SuaraBogor.id - Inalillahi, kabar duka datang dari keluarga besar IPB University, yakni meninggalnya mantan rektor Periode 2002-2007 Prof Ahmad Ansori Mattjik meninggal dunia.
Informasi itu disampaikan Rektor IPB University Prof Arif Satria pada akun Instagram pribadinya, yang mengatakan bahwa Prof Ahmad Ansori Mattjik meninggal dunia, Rabu (19/5/2021) malam.
Diketahui Prof Ahmad Ansori Mattjik meninggal di RS Fatmawati, Jakarta pada pukul 20.13 WIB.
"Keluarga IPB University merasakan duka yang mendalam atas wafatnya Prof Dr Ir Ahmad Ansori Mattjik, MSc. Rektor IPB University Periode 2002-2007 ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia 75 tahun, pada pukul 20.13 WIB di RS Fatmawati, Jakarta," tulis Arif Satria dikutip Suarabogor.id, Kamis (20/5/2021).
Prof Arif Satria menyatakan rasa duka yang mendalam. “Semoga Allah SWT mengampuni, menerima amal ibadah almarhum dan memberikan tempat berpulang yang terbaik. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan ikhlas,” ujarnya.
Menurutnya, selama menjabat sebagai Rektor IPB University, banyak sekali kiprah yang telah dilakukan almarhum Prof Mattjik.
Saat itu, IPB University berada pada masa perubahan status sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN).
Lima tahun kepemimpinannya, ia berusaha keras membangun pondasi yang kokoh sehingga IPB University saat itu siap menggapai visinya.
Dalam materi Orasi Purnakaryanya tahun 2011, Prof Mattjik memaparkan bahwa perubahan mendasar dari pergantian status IPB menjadi PT-BHMN ini terlihat pada sembilan bidang program. Yakni di bidang organisasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, pemberdayaan masyarakat, sumberdaya manusia (SDM), manajemen sistem keuangan, manajemen fasilitas dan infrastruktur, pembangkitan pendapatan, serta manajemen sistem informasi.
Baca Juga: Pendatang Baru Tidak Dilarang Masuk Jakarta, Asal Bawa Dokumen Ini
Melalui penataan sembilan bidang program tersebut, hampir seluruh sendi-sendi penyelenggaraan pendidikan di IPB University telah dikaji ulang dan diperbaiki.
Contohnya adalah penataan departemen dan pusat penelitian, perubahan sistem kurikulum, restrukturisasi program diploma, manajemen keuangan, manajemen SDM, manajemen fasilitas dan properti, teknologi informasi, penerimaan mahasiswa baru, manajemen mutu, perpindahan gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Ekonomi Manusia (FEM), implementasi jadwal terpadu, penataan lingkungan kampus dan perintisan pembangkitan pendapatan.
Berita Terkait
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Pramono Anung: Banyak Anak Muda Jakarta Takut Nikah karena Harga Rumah Tak Terjangkau
-
Potret Horornya Kemacetan yang terjadi di Jalan TB Simatupang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya
-
Detik-detik Horor di SMKN 1 Cileungsi: Atap Ambruk Saat Belajar, Puluhan Siswa Dilarikan ke RS
-
DPRD Kota Bogor Tutup Masa Sidang ke-3 Tahun 2025, Sampaikan Laporan Kinerja dan Reses