SuaraBogor.id - Sebanyak 9 warga Korea Selatan di Sukabumi positif COVID-19. Hal itu dikatakan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi.
Informasi yang dihimpun, ke sembilan WNA tersebut datang ke kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini untuk kunjungan, bekerja dan lain-lain.
Mereka ditemukan positif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
"Sembilan WNA tersebut seluruhnya berasal dari Korea Selatan dan saat ini sudah dinyatakan sembuh serta bisa kembali beraktivitas lagi," kata Humas Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Jumat malam.
Setelah dinyatakan tertular virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China, itu maka dari pihak Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat langsung melakukan pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) atau isolasi.
Adapun sembilan WNA tersebut empat berjenis kelamin pria dan lima wanita yang usianya dari balita hingga lanjut usia dan sudah kembali sembuh.
Di sisi lain, ia mengatakan setiap WNA yang hendak masuk ke Kabupaten Sukabumi harus membawa surat keterangan sehat dan bebas COVID-19 dari hasil pemeriksaan tes PCR terbaru.
"WNA wajib melakukan pemeriksaan COVID-19 secara rutin dan hasilnya wajib dilaporkan kepada pihak satgas COVID-19 setempat," ujarnya.
Sementara, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Andi Rahman mengatakan tidak ada perbedaan penanganan untuk WNA yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca Juga: Nyesek Lihat Suami Menikah Lagi, Nangis Sampai Doa Komat-kamit
Jika ditemukan ada yang terinfeksi maka langsung dilakukan pelacakan terhadap orang yang di sekitarnya dan pasien wajib menjalani isolasi baik di rumah sakit jika kondisi parah maupun secara mandiri yang diawasi oleh personel satgas di mana WNA tersebut tinggal. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
5 Fakta Viral Remaja Diikat dan Dihajar Massa di Sukabumi, Dikira Curanmor Saat Ngantar Ayah Kerja!
-
Tersangka Korupsi Masker Covid-19, Eks Wabup Sumbawa Bakal Ditahan Polisi Hari Ini?
-
Palu Banding Lebih Berat: Vonis Koruptor APD Kemenkes Budi Sylvana Naik Jadi 4 Tahun Penjara
-
Ogah Hamburkan Uang untuk Barang Mewah, Ruben Onsu Bangun Sekolah Gratis di Sukabumi
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
Bobotoh Diminta Serbu GBLA! Marc Klok: Di Bandung, Lawan Tidak Akan Dapat Apa-Apa!
-
Dua Raksasa Properti Jepang Kajima & Mitsubishi Dikabarkan Incar Saham Diamond Citra Propertindo
-
Penonton Kecewa! Kelme Telat Kirim, Persib Main Laga Penting Tanpa Jersey Anyar
-
Momen Kapal Tentara China Hancurkan Sekutu Sendiri saat Kejar Pasukan Filipina
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori Besar Terupdate Agustus 2025
Terkini
-
Fakta Baru Terungkap: Bayi yang Dibuang di Bojonggede Ditemukan Tewas, Polisi Buru Pelaku
-
Tega! Bayi Baru Lahir Ditemukan di Semak-semak Bogor, Terbungkus 3 Lapis Plastik di Tengah Hujan
-
5 Fakta di Balik Tragedi Longsor Maut TPAS Galuga Bogor
-
TPAS Galuga Longsor: Operator Alat Berat Tewas Tertimbun, Darurat Sampah Bogor di Depan Mata
-
Kisah di Balik Penjemputan Bendera Pusaka dari Malasari, Ibu Kota Darurat Bogor