SuaraBogor.id - Kasus positif Covid-19 pernikahan mungkin sudah tidak aneh lagi. Namun kali ini muncul klaster Covid-19 lamaran baru-baru ini. Diketahui, dari kasus positif Covid-19 itu, ada sebanyak 12 warga positif terinfeksi virus Corona.
Kasus klaster lamaran itu diketahui terjadi di Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong, Sragen. Munculnya klaster ini bermula dari salah satu warga yang mengikuti kegiatan lamaran ke wilayah Wonogiri, PW, 51, yang telah meninggal dunia pada Rabu (2/6/2021) lalu.
Disitat dari Solopos.com -jaringan Suara.com, Kamis (10/6/2021), sebanyak 12 warga yang positif Covid-19 itu merupakan kontak erat dari PW.
Mereka yang menjalani swab tersebut merupakan warga yang menjadi kontak erat dari PW saat mengikuti kegiatan lamaran pengantin di Wonogiri sebelum meninggal dunia.
Tidak hanya itu, sejumlah warga yang turut menjemput dan memandikan jenazah PW juga menjalani tes swab. Hal itulah yang menjadi salah satu pemicu munculnya klaster lamaran di Gemolong, Sragen.
“Dari 19 warga yang di-swab itu, hasilnya ada delapan yang positif [corona]. Tujuh di antaranya pernah ikut Wonogiri, yang satu terlibat dalam kegiatan penjemputan dan pemandian jenazah. Jadi, delapan warga yang positif corona itu bukan sepenuhnya karena menjemput dan memandikan jenazah positif Covid-19,” terang Kepala DKK Sragen, dr. Hargiyanto.
Setelah mengetahui ada delapan warga Brangkal positif corona, DKK Sragen menggelar contact tracing. Hasilnya, terdapat 15 warga yang diharuskan menjalani tes swab karena pernah menjalin kontak dengan delapan warga itu.
“Dari 15 itu, ada empat warga yang positif. Sekarang semua warga yang positif corona menjalani isolasi mandiri di Technopark [Ganesha Sukowati],” papar Hargiyanto.
Kepala Desa Brangkal, Suratmin, membenarkan warga yang dinyatakan positif corona dari klaster lamaran itu sudah dibawa ke Technopark Ganesha Sukowati Sragen untuk menjalani isolasi.
Baca Juga: Tambah 1.371 Pasien, Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Capai 438.458 Orang
“Hanya ada satu warga yang menjalani perawatan di RS Yaksi,” jelas Suratmin.
Berita Terkait
-
Mulyono yang Bikin Buku 'Jokowi Undercover' Dibebaskan dari Penjara
-
Saat Kreativitas Dibungkam, Lahirlah Sindiran: Perang Mural dan Masa Depan Ekspresi Seni
-
Mural One Piece Dibungkam, Viral Warga Sragen Balas dengan Sindiran Keras Koruptor
-
Viral Tentara Paksa Hapus Mural One Piece di Sragen, Simbol Shirohige Dianggap Ancaman?
-
Mural One Piece Dihapus Paksa di Sragen, Pemerintah: Jaga Sensitivitas!
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
10 Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Cucu Bakar Nenek dan Paman di Bogor
-
Ancaman Pidana Maksimal Menanti: Remaja 16 Tahun Pembunuh Nenek dan Pamannya Dijerat Pasal Berlapis
-
Detik-detik Terungkapnya Kasus Pembunuhan Nenek dan Paman oleh Cucu Sendiri di Kios Pecel Lele
-
Hilangnya Cucu di Lokasi Kebakaran Ungkap Skenario Keji: Nenek dan Paman Dipukul Lalu Dibakar
-
Remaja 16 Tahun Tega Bakar Kios Pecel Lele, Nenek dan Paman Tewas Terpanggang