SuaraBogor.id - Massa pendukung Habib Rizieq sudah memadati Gedung DPRD Kota Bogor. Mereka meminta agar eks pentolan FPI itu dibebaskan.
Rencananya massa aksi pendukung Habib Rizieq akan mengadakan proses mediasi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, di Ruang Rapat Serbaguna Gedung DPRD Kota Bogor.
Ratusan pamflet bertuliskan dukungan untuk pembebasan HRS, turut dibawa masa aksi dalam unjuk rasa. Tak hanya dukungan, pamflet bertuliskan hinaan dan hujatan untuk Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, tak ketinggalan dibawa masa aksi.
Pamflet bertuliskan 'Bima Arya Budak Aseng' dan pamflet hujatan lainnya terus dibawa masa aksi sambil menyuarakan aspirasinya.
Disitat dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, secara umum aksi berjalan damai. Namun sesekali masa aksi tersulut emosi dengan menendang pagar gedung DPRD Kota Bogor, hingga menyebabkan salah satu sambungan pagar hampir terlepas.
Beruntung hal tersebut segera dapat dikendalikan oleh koordinator masa aksi.
Tak hanya itu, masa aksi yang didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak itu juga sempat melontarkan perkataan kasar, lantaran kecewa dengan sikap dan perilaku Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, yang sudah membuat HRS tersandung kasus hukum.
Dalam orasinya, Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf meminta kepada masa aksi untuk tetap tenang dan tidak tersulut emosi.
Ia juga meminta kepada masa aksi untuk terus menyampaikan aspirasinya dengan penuh sopan santun layaknya seorang muslim. Habib Mahdi mengatakan, kedatangan pihaknya ke Gedung DPRD Kota Bogor tak lain untuk menyuarakan tuntutannya, agar HRS yang saat ini tengah tersandung kasus hukum segera dibebaskan.
"Sore ini kami datang untuk menyampaikan aspirasi kami kepada DPRD, Forkopimda dan kepada Wali Kota Bogor, atas diskriminasi hukum, ketidakadilan dan kriminalisasi ulama terhadap HRS. Intinya kami minta HRS segera dibebaskan," kata Habib Mahdi dalam orasinya, Jumat 11 Juni 2021.
Baca Juga: Iring-iringan Pendukung HRS, 'Jangan Pilih Lagi Anjing ke Jepit' Massa: Buat Bima Arya
Pihaknya juga meminta kepada Forkopimda Kota Bogor untuk ikut menyuarakan keinginan mereka, agar Habib Rizieq Shihab yang saat ini masih menjalani proses pengadilan, bisa dibebaskan tanpa syarat berdasarkan fakta persidangan.
"Disini kami hadir untuk menyampaikan suara agar keadilan di Republik Indonesia ini ditegakkan. Karena kami menilai ini diskriminasi hukum dan kriminalisasi terhadap HRS. Oleh karenanya kami minta HRS dibebaskan tanpa syarat," tegasnya.
Berita Terkait
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
20 Menit Parkir Kena Rp100 Ribu, Aksi Tukang Parkir di Bogor Viral
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI