SuaraBogor.id - Kepala Dinas Pendidikan atau Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi berkunjung ke SMAN 1 Depok, Jumat (11/6).
Kunjungan tersebut adalah bagian dari rangkaian monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Tahap 1 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Depok, dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat SMA dan SMK tahun ajaran 2021-2022.
"Saya ingin memastikan apakah berjalan pusat informasi, helpdesk di sekolah, dan melihat ruangan yang akan digunakan untuk PTM," kata Dedi kepada wartawan di lokasi Monev.
Menurut Dedy, ada beberapa aspek dalam pelaksanaan PPDB tahun lalu yang Dia perbaiki pada tahun ini.
Aspek pertama yang Dia sebutkan adalah ketimpamgan antara kuota kursi di sekolah negeri dengan jumlah siswa yang lulus SMP.
"Lulusan SMP di Depok tahun ini adalah 28.093 siswa, tapi kuota SMA dan SMK negeri hanya 5600an," tuturnya.
Untuk mengatasi ketimpangan ini, Disdik Jawa Barat mengikutsertakan sekolah swasta dalam rangkaian PPDB Online tahun ini.
Teknisnya, sekolah swasta dijadikan alternatif pilihan untuk calon peserta didik di PPDB online.
"Sekolah negeri di Depok totalnya 19, lalu swastanya 133. Sekolah swasta lebih banyak, jadi kuotanya pun lebih banyak. Mencapai 18.000an," ungkapnya.
Baca Juga: Boneka Rajut dari Depok Dipasarkan Sampai Mancanegara
Dedi menyadari bahwa faktor biaya yang lebih mahal kerap menghantui orang tua murid yang ingin memasukkan anaknya di sekolah swasta.
Karena itu, Dedi meyakinkan bahwa Disdik Jawa Barat telah menyiapkan pos anggaran untuk mengatasinya.
Dia pun telah menginstruksikan agar panitia PPDB memastikan tidak ada siswa miskin yang kesulitan sekolah.
"Bagi siswa miskin yang terlempar dari negeri ke sekolah swasta, kami sudah siapkan anggaran untuk siswa miskin yang terlempar ke sekolah swasta. Ada KITM dan Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU)," ungkap Dedi.
Selain kuota, Dedi juga menyoroti temuan panitia PPDB perihal orang tua yang mengaku miskin dan berusaha mendekat-dekatkan alamat rumahnya untuk keperluan jalur zonasi.
Demi mengantisipasinya, kata Dia, Disdik Jawa Barat telah meneken MoU dengan Dinas Sosia (Dinsos)l dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). MoU ini semacam kesepakatan untuk singkronisasi data antara panitia PPDB dan Dinsos-Disdukcapil.
"Dengan begini, tidak bisa lagi mengaku-ngaku. Karena begitu NIK diinput, datanya akan otomatis menyesuaikan dengan data di Disdukcapil dan Dinsos," terangnya.
Karena itu, Dedi menganjurkan agar para orang tua segera melapor ke Dinsos atau Disdik bila memang ada perubahan tentang data kependudukannya.
Tidak hanya itu, Dedi juga memastikan bahwa server PPDB Disdik Jawa Barat tidak akan mengalami down. Hal itu lantaran pihaknya telah beralih ke sistem penyimpanan data cloud.
Dedi berharap agar pelaksanaan PPDB Jawa Barat tahun ini berjalan lancar. Bahkan, lebih baik dari tahun lalu.
"Untuk itu, saya berpesan agar panitia PPDB dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Disdik Jawa Barat dan sekolah dapat mengupayakan warga miskin sekolah. Juga, jangan melanggar sistem," pungkasnya.
Kontributor : Immawan Zulkarnain
Berita Terkait
-
3 Lokasi di Depok dengan Harga Properti Murah dengan Akses Dekat Transum
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Mako Brimob Kelapa Dua Sempat Didatangi Massa, Begini Penjelasan Kapolres Depok
-
Usai Markas Gegana Dibakar, Bentrokan Meletus di Mako Brimob Depok: Massa Dihujani Gas Air Mata!
-
Kata-kata Haru Miliano Jonathans Putuskan Bela Timnas Indonesia
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Buntut Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk: Desakan Investigasi Menguat, Dedi Mulyadi Bidik Proyek 2016
-
Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa Puluhan Siswa, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soroti Proyek 2016
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya