SuaraBogor.id - Wajib diwaspadai masyarakat, gejala Covid-19 ternyata bukan lagi demam dan batuk. Mulanya memang batuk dan demam merupakan gejala utama Covid-19, namun saat ini ada yang harus diketahui.
Dilansir dari New York Post, para ahli di Inggris menyebut bahwa kini gejala utama Covid-19 menjadi sakit kepala dan sakit tenggorokan lebih umum ditemukan.
"Covid-19 bertindak berbeda sekarang, lebih seperti pilek,” Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik yang telah melacak gejala selama pandemi, mengatakan kepada The Telegraph.
Sekarang, tanda peringatan yang paling mungkin adalah sakit kepala, diikuti oleh sakit tenggorokan dan pilek, kata profesor King's College London.
Baca Juga: Bukan Batuk, Sakit Tenggorokan Jadi Gejala Utama Varian Delta!
Ia mengatakan bahwa semua itu bukan gejala klasik lama. Seperti diketahui indikator utama sebelumnya demam dan batuk.
Sekarang masing-masing merupakan gejala keempat dan kelima yang paling mungkin, kata Spector kepada surat kabar Inggris.
Spector mengatakan pergeseran ini makin terlihat jelas bulan lalu. Meski demikian, belum terlihat jelas persis mengapa itu berubah.
Walaupun ada satu teori bahwa itu mencerminkan penyebaran varian India yang sangat menular, yang telah diperingatkan oleh Dr. Anthony Fauci bisa menjadi yang paling dominan di AS.
"Varian ini tampaknya bekerja sedikit berbeda," kata Spector.
Baca Juga: 6 Jenis Herbal Yang Bisa Dijadikan Obat Alternatif Untuk Redakan Batuk
Teori lain adalah bahwa orang yang lebih muda sekarang terkena virus dan melaporkan gejala yang lebih ringan.
Bagaimanapun, ketakutannya adalah orang-orang terinfeksi tetapi “tidak menyadarinya”, kata ilmuwan itu.
"Orang-orang mungkin mengira mereka terkena flu musiman dan mereka masih pergi ke pesta dan mereka mungkin menyebarkannya," katanya.
Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) secara teratur memperbarui daftar gejalanya, dengan semua Spector disebutkan dalam daftar 11 hal utama yang harus diwaspadai.
Lainnya termasuk sesak napas, kelelahan, diare, muntah atau kehilangan rasa atau bau. Bahkan itu "tidak termasuk semua gejala yang mungkin," CDC memperingatkan.
Berita Terkait
-
1.550 Anak SD Kelas 1-5 di Kutai Kartanegara Bakal Dapat Vaksin DBD, Seberapa Ampuh?
-
Pulang dari Mekkah, Jemaah Haji Diminta Waspada dengan Gejala Covid-19
-
Breakingnews! Jordi Amat Mendadak Terserang Penyakit Akut
-
Sudah Ada Nyamuk Anti-DBD Sejak 9 Tahun Lalu, Kok Yogyakarta Masih Endemis?
-
7 Makanan yang Bisa Memicu Migrain Parah Jika Dikonsumsi Berlebihan
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
Terkini
-
Lampu Padam, PDAM Menjerit? Klaim DANA Kaget Hari Ini, Saldo Gratis Langsung Cair
-
Siswi SMP Dirudapaksa Berbulan-bulan, Pelaku Baru Diamankan Setelah Korban Melahirkan
-
Tak Perlu Khawatir Belanja di Blibli, Bisa Retur Alasan Apapun Jika Tidak Sesuai
-
Detik-Detik Terakhir Pegawai Kemendagri Sebelum Hilang di Puncak
-
Dapat Uang Gratis dari Modal Klik? Ini Cara Mudah Klaim DANA Kaget