SuaraBogor.id - Ribuan pedagang Pasar Induk Pasirhayam Kabupaten Cianjur mengancam bakal melakukan aksi unjuk rasa, hingga tidak akan membayar retribusi pasar.
Hal tersebut akan dilakukan apabila Pemerintah Kabupaten Cianjur tidak segera menutup dan menindak, beberapa pasar ilegal di sejumlah titik Cianjur.
Ayi (50) pedagang ayam potong di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur mengungkapkan, sampai saat ini sejumlah pasar ilegal dibeberapa titik belum ditindak tegas Pemerintah Kabupaten Cianjur. Bahkan Pasar Muka di Kelurahan Muka sudah habis masa kontraknya.
"Seperti yang sudah diketahui bersama, saat ini keberadaan Pasar Induk Pasirhayam sangat sepi pembeli, karena terimbas adanya beberapa pasar Ilegal dibeberapa titik yang dibiarkan begitu saja dan tidak ada tidakan tegas dari pemerintah," tegasnya.
Bahkan Pasar Muka di Keluarhan Muka, kata dia, masa kontraknya sudah habis, lantas kenpa tidak ditindak atau direlokasi ke Pasar Induk Pasirhayam, sehingga terpusat disini.
"Masa kontraknya sudah habis, dan kenapa hingga saat ini masih tetap beroperasional, dan seandainya masa kontraknya diperpanjang kami warga Pasar Induk Pasirhayam akan melakukan aksi unjuk rasa," tegasnya.
Ia mengungkapkan, tidak hanya akan melakukan aksi unjuk rasa. Ayi dan ratusan pedagang lain, telah bersepakat tidak akan membayar retribusi kepada Pemerintah Cianjur dan SKPD terkait.
"Kalau dibiarkan terus seperti saat ini, ada banyak ratusan pedagang di Pasar Induk Pasirhayam yang terancam gulung tidak, dan saat ini pun sudah banyak yang bangkrut," katanya.
Sementar itu, Dudi Nurgraha (46) pedagang sembako, mengaku, telah mendengar wacana, terkait warga Pasar Induk Pasirhayam yang mengancam akan melalukan aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Ratusan Siswa SMA 10 Samarinda Unjuk Rasa Menolak Dipindahkan
"Pemerintah seharus segera mengambil keputusan yang tegas, untuk meredam warga Pasar Induk Pasirhayam. Selain itu, jumlah pedagang sudah banyak gulung tikar. Dari tahun 2015 tercatat ada sekitar 4 ribu pedagang, kini tersisa hanya sebanyak 1.980," jelasnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditaksir Capai Rp10 Miliar, Pedagang Dijanjikan Bantuan
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
8 Rekomendasi Merk Mobil Pick Up Bekas Rp20 Jutaan untuk Pedagang Pasar
-
Kecantikan Tersembunyi: Menyisir Canyon dan Air Terjun Cikondang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kolaborasi Bapak-Anak Berujung Rompi Oranye: Bupati Bekasi Diduga Kantongi Ijon Proyek Rp9,5 Miliar
-
3.300 Personel 'Kepung' Bogor Amankan Nataru 2025, Puncak hingga Pakansari Dijaga Ketat
-
5 Spot Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner di Cigombong Bogor buat Libur Akhir Tahun 2025
-
BP BUMN Bersama Danantara Mobilisasi 1.000 Relawan Kemanusiaan Merangkul Warga di Wilayah Bencana
-
Bencana Sumatera, BRI akan Terus Berkontribusi Bantu Masyarakat Bangkit Kembali