SuaraBogor.id - Sejumlah Tenaga Kesehatan atau Nakes di RSUD Cianjur mengaku belum mendapatkan dana insentif Covid-19 selama enam bulan terakhir. Bahkan hingga saat ini para Nakes belum mendapatkan kejelasan terkait insentif yang diberikan dari pemerintah pusat.
Badru (nama samaran) mengatakan, dirinya dan sejumlah Nakes yang bertugas dalam menangani pasien terpapar Covid-19, hingga saat ini belum mendapatkan insentif Covid-19 dari pemerintah pusat.
"Terkahir kami mendapatkan insentif, pada Oktober, November dan Desember 2020 lalu, dan hingga kini kami belum mendapatkannya lagi," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (29/6/2021).
Ia mengatakan, dirinya dan sejumlah Nakes sudah beberapa kali menanyakan insentif tersebut, namun hingga kini belum ada informaso lanjutan terkait hal itu.
"Beberapa waktu lalu, kami mendapatkan infomasi, katanya dana insentif tersebut akan ada pencairan pada pekan kemarin, namun hingga kini belum ada kepastiaan juga," ucapnya.
Ia berharap, Pemkab atau Direksi RSUD Cianjur untuk segera memberikan kepastian terkait dana insentif dari pemerintah pusat tersebut, karena sudah hampir selama enam bulan belum juga cair.
Hal senada diungkapkan, Nirma (bukan nama sebenarnya), mengaku, sudah hampir selama enam bulan ini dana insentif untuk para Nakes belum mendapatkannya.
"Jangankan untuk Juni ini, bulan Januari, Februari, Maret dan Mei pun tidak ada, bahkan tidak ada kejelasan sama sekali. Ditengah melojaknya kasus pasien terpapar Covid-19, seharusnya memerintah lebih serius untuk memperhatikan hak para Nakes," ucapnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Baca Juga: 620 Nakes di Kota Malang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
Berita Terkait
-
BI Gelontorkan Rp384 T, Perry Warjiyo Ungkap Rincian Alokasi dan Sektor Prioritas Penerima Insentif
-
Misteri Gunung Padang Makin Terkuak, Pilar Ruang Bawah Tanah dan Struktur Raksasa Ditemukan!
-
Tujuh Dokter Penugasan Khusus di Kabupaten Biak Numfor
-
Pakar Dorong Pemerintah Teruskan Insentif Pembelian Motor Listrik
-
Sering Mangkir, Guru Ngaji Cabuli 9 Gadis di Puncak Akhirnya Ditahan Polisi
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bogor Kuatkan Pendidikan Karakter, Gerakan Seribu Kata Positif Masuk Sistem Pembelajaran
-
80 Tahun Kemerdekaan: Refleksi dan Proyeksi untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif
-
Dendam 15 Tahun Akibat Sepak Bola: Tragedi Berdarah di Jasinga, Satu Warga Tewas Ditusuk Parang