Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 30 Juni 2021 | 12:01 WIB
Presiden Jokowi memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2021 [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden]

SuaraBogor.id - Tak henti-henti serangan kepada Presiden Joko Widodo, sebelumnya BEM UI melakukan kritikan kepada Presiden Jokowi. Kali ini bagian Ketum alias Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, yakni Affandi Ismail kembali sentil pemerintah.

Namun, kali ini HMI MPO menyerukan Indonesia untuk melakukan revolusi di tahun 2021 ini. Bahkan, HMI MPO mengajak kepada masyarakat agar objektif dan independen dalam melihat situasi bangsa dan negara.

Ia menilai bahwa keterpurukan itu ditandai dengan utang luar negeri yang telah mencapai Rp6.500 triliun, hingga kemiskinan kian meningkat serta pendidikan yang dianggapnya tidak jelas.

Disitat dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Affandi Ismail kemudian memaparkan bahwa keterpurukan sebenarnya bukan baru terjadi di saat pandemi, tetapi memang sejak Presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai memimpin di tahun 2014 silam.

Baca Juga: Jokowi Klaim Tak Masalah Dikritik Asal Sopan, KontraS Justru Anggap Hal Berbahaya

Salah satu patokannya adalah laju ekonomi yang disebut mentok di angka lima persen dan perlahan tapi pasti turun menjadi empat persen hingga puncaknya pandemi datang lalu Indonesia mengalami resesi.

“Jadi sebenarnya bukan baru terjadi karena pandemi, tapi sebenarnya sudah terjadi dan tercatat. Kalau mau objektif dan jujur, sejak Jokowi memimpin 2014,” ujar Affandi.

Atas alasan itu, ia kemudian yakin bahwa kepercayaan publik akan menurun sekalipun Pemerintah memiliki banyak dalih untuk menyatakan Indonesia dalam keadaan aman.

Sebagai solusi, Presiden Joko Widodo harus secara gentleman menanggalkan jabatan yang diemban saat ini demi mengakhiri penderitaan rakyat.

“Jadi menurut saya, tujuh tahun Pak Jokowi memimpin sudah cukup. Pak Jokowi gentlemen saja, kalau tidak sanggup lebih baik mundur. Ngapain bertahan kalau hanya menambah derita rakyat.”

Baca Juga: Jawab Pernyataan Jokowi Soal Kritik Boleh Asal Sopan, KontraS: Itu Subjektif!

Affandi mengurai bahwa HMI sebagai organisasi yang terus mengawal keberlangsungan bangsa dan negara mengajak rakyat dan elemen perubahan untuk ikut dalam panggilan revolusi ini.

Menurutnya, semua elemen harus bersatu melawan oligarki politik dan konglomerasi asing yang menguasai negara.

Penerbitan poster ‘Jokowi: The King Of Lip Service’ dari BEM UI beberapa waktu lalu menurutnya harus menjadi momentum, apalagi eskalasi di kalangan mahasiswa seluruh Indonesia juga sudah meningkat.

“HMI harus bersama BEM, buruh, petani, elemen kampus dan yang merasa memiliki Indonesia bersatu,” imbuh Affandi Ismail.

“Saya kira memang negara sudah dikuasai asing, terbentuk oligarki politik, dinasti politik, dan konglomerasi asing yang menghegemon. Dan simpulan saya, Jokowi bagian dari itu,” tandasnya.

Load More