SuaraBogor.id - Rekrutmen tenaga kesehatan khsusu tangani pasien Covid-19 di Kota Bogor hingga saat ini sepi peminat. Saat ini, Kota Bogor membutuhkan nakes tambahan, sebab banyak yang terpapar Covid-19.
Semua RS Rujukan Covid-19 di Kota Bogor saat ini kekurangan tenaga kesehatan. Hal itu menjadi salah satu kendala penanganan Covid-19 di Kota Hujan tersebut.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, saat ini Kota Bogor masih kekurangan tenaga kesehatan yang bertugas untuk menangani pasien Covid-19. Terlebih saat ini, kasus penambahan harian Covid-19 di Kota Bogor tengah mengalami peningkatan.
"Selain ketersediaan ruang perawatan dan ruang isolasi pasien Covid-19, kendala lainnya yang kami alami yakni kekurangan tenaga kesehatan," katanya, disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Selasa (6/7/2021).
Saat ini Kota Bogor masih membutuhkan 200 tambahan tenaga kesehatan, untuk membantu memberikan pelayanan terhadap pasien Covid-19. Nantinya 200 tenaga kesehatan itu bakan bertugas sebagai vaksinator, petugas swab, hingga petugas pelayanan di rumah sakit rujukan Covid-19 dan pusat isolasi.
Meski Pemkot Bogor sudah melakukan open rekrutmen untuk 200 tenaga kesehatan itu, namun hingga kini kuota rekrutmen baru terisi 20 orang.
"Karena hampir semua daerah mengalami hal yang sama. Jadi kami mesti berebut dengan daerah lain yang juga kekurangan. Makannya dari 200 kuota rekrutmen yang kami sediakan, baru terisi 20 pendaftar," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut sebanyak 336 atau 30 persen dari 11.214 tenaga kesehatan di Kota Bogor terkonfirmasi positif Covid-19.
“Tenaga kesehatan di Kota Bogor yang terpapar dan masih sakit sampai saat ini ada 336 orang dari total 11.214 orang dan kasus aktif, persentasenya terus naik. Jadi sekali lagi, angka-angka ini mengkhawatirkan,” tuturnya.
Baca Juga: Duh! 365 Nakes Puskesmas di Cilacap Terpapar Covid-19, Paguyuban: Mumet Bathuke
Bima pun mengingatkan, tenaga kesehatan yang terpapar bukan hanya mempengaruhi pelayanan terhadap kasus Covid-19, juga mempengaruhi target vaksinasi.
“Kalau tenaga kesehatan terpapar, siapa yang akan memberikan vaksin nantinya? Tidak semua orang bisa melayani. Jadi ini harus dipikirkan. Karena tren tenaga kesehatan yang terpapar di Kota Bogor sangat mengkhawatirkan,” tutupnya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Rekrutmen Petugas Haji 2026 Sudah Dibuka? Ini Klarifikasi Kemenag
-
Sejumlah 20 Ribuan Pelamar Damkar DKI Gigit Jari! Ini Penyebabnya...
-
Tujuh Dokter Penugasan Khusus di Kabupaten Biak Numfor
-
Tutup Jam 4 Sore: Pendaftaran Membludak, Pelamar Rekrutmen Damkar DKI Tembus 20 Ribu Orang!
-
Skema Baru Rekrutmen PPPK Paruh Waktu, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Gebrakan dari Hambalang, Sinyal Keras Perang Terbuka Lawan Mafia Tambang
-
Babak Baru Kasus Fitnah Jusuf Kalla: Divonis 1,5 Tahun, Silfester Matutina Lawan Balik Lewat PK
-
Goodbye JPO Paledang! Akses Dekat Stasiun Bogor Ini Resmi Ditutup dan Segera Rata dengan Tanah
-
Adityawarman Adil Rayakan HUT ke-80 RI dengan Gelorakan Semangat Kemerdekaan
-
Sapu Bersih Bangunan Liar di Citeureup, Satpol PP Bogor Klaim Pendekatan Humanis Berhasil