Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 13 Juli 2021 | 09:35 WIB
Foto Habib Rizieq Shihab [Foto: Antara]

SuaraBogor.id - Aksi unjuk rasa yang dilakukan pendukung Habib Rizieq di Tasikmalaya berujung rusuh. Hal itu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, salah satunya dari politisi PSI Mohamad Guntur Romli.

Guntur Romli turut memberi komentar soal demo bela Rizieq Shihab di Tasikmalaya yang berujung rusuh tersebut.

Guntur Romli mengatakan, bahwa memang ada yang merawat Front Pembela Islam (FPI) di kawasan tersebut, yang memang benar-benar simpatisan Habib Rizieq.

“Di kawasan ini, selama ini FPI ada yang rawat, bahkan dijadikan koalisi politik,” katanya melalui akun twitter GunRomli disitat Suarabogor.id dari Terkini.id -jaringa Suara.com, Selasa (13/7/2021).

Baca Juga: Segera Diperiksa Polisi, Habib Rizieq Terseret Kasus Terorisme Munarman?

Sekarang, lanjut Guntur Romli, FPI yang selama ini dibesarkan dan dijadikan koalisi di daerah itu pun balik menyerang.

Aksi massa HRS rusak kendaraan polisi di Tasikmalaya. Instagram@cetul.22)

Oleh sebab itu, Guntur Romli mengingatkan untuk tidak bermain, apalagi berkoalisi dengan kelompok preman berjubah dan radikal.

“Suatu saat mereka akan menyerang tuannya, sebagaimana Osama Bin Laden, Mujahidin, Al-Qaidah dan ISIS pada akhirnya menyerang tuannya,” ungkap Guntur Romli.

Sebelumnya, sekelompok pengunjuk rasa yang meminta Rizieq Shihab dibebaskan berujung rusuh.

Demo itu terjadi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada Senin, 12 Juli 2021.

Baca Juga: Pendukung HRS di Tasikmalaya Anarkis, Netizen: Wajah Perusak Nama Besar Islam

“Iya, awalnya demo itu meminta Kejaksaan untuk membebaskan Rizieq,” jelas Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif.

“Tadi, Kejari Singaparna disuruh membuat pernyataan untuk itu, saya enggak mau, mereka yang mau. Dari awal saya sudah suruh masuk 2 orang, tapi mereka enggak mau,” lanjutnya.

Syarif mengungkapkan bahwa dari informasi yang didapatkan, pengunjuk rasa bukan hanya berasal dari Tasikmalaya saja, tapi juga dari Ciamis dan Majalengka.

Dalam unjuk rasa itu, 3 mobil dinas Polres Tasikmalaya dirusak, Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dilempari batu, dan seorang polisi mengalami luka di bagian tangan.

“Pelemparan batu, juga menembakan kembang api atau mercon. Ada di Polres diamankan, kalau enggak salah 31 orang yang diamankan,” tambah Syarif.

Load More