SuaraBogor.id - Sekolah lama tidak ditempati akibat pandemi Covid-19, membuat gerombolan kelelawar bersarang di gedung SMPN 1 Haurwangi Cianjur.
Peristiwa gerombolan kelelawar bersarang di sekolah itu berlangsung setelah kebijakan belajar online diterapkan.
Gerombolan kelelawar bersarang itu di SMPN 1 Haurwangi, Kampung Raksabala, Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Menyadur dari CianjurToday -jaringan Suara.com, diperkirakan ratusan hingga ribuan kelalawar menetap di atap bangunan ruang kepala sekolah dan guru sejak beberapa tahun lalu.
Hewan itu setiap petang sekitar pukul 17.00 Wib keluar melalui lubang angin atap bangunan untuk mencari makanan.
Tokoh Masyarakat Haurwangi, Endang Kohar Efendi (55) menjelaskan, gerombolan kelalawar yang bersarang di SMPN 1 Haurwangi memang sejak dulu sudah ada. Namun dulu tidak sebanyak seperti saat ini.
“Sulit dihitung dengan jari, karena bila sudah keluar dari sarangnya itu terlihat banyak. Keluar jam 17.00 Wib dan berhentinya sekitar 18,30 Wib. Tiap keluar menjadi tontonan warga sekitar,” ujarnya.
Ia meneruskan, sejak dulu ketika masih ada bangunan peninggalan Belanda, sekolah itu sudah dijadikan tempat bersarang kelelawar dan burung gereja.
Kini keberadaan kelalawar semakin banyak sejak tidak adanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah.
Baca Juga: Kelamaan Tatap Laptop, Kaspersky: Mayoritas Anak-Anak Suka Pembelajaran Tatap Muka
“Gerombolannya cukup banyak, ketika terbang keluar mencari makanan terlihat hitam pekat berjalan cepat,” tambahnya.
Sementara itu Kepala SMPN 1 Haurwangi, Emod menambahkan, bau kotoran kelalawar di atas bangunan ruang guru dan kepala sekolah kerap terhirup.
Berbagai upaya sudah dilakukan pihak sekolah seperti penyemprotan dengan pestisida, diasap, dan diusir secara spiritual. Namun setelah hilang beberapa hari kelalawar datang lagi bahkan semakin banyak.
“Sangat mengganggu kenyamanan bekerja, karena selain bau tak sedap juga takut ambruk seketika, karena atapnya penuh dengan kotoran kelelawar,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
12 Lirik Lagu Natal Anak Sekolah Minggu untuk Merayakan Kelahiran Yesus Kristus
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Wajah Kusam dan Jerawatan? Ini 5 Sabun Muka untuk Anak Sekolah yang Murah Serta Aman
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Perkuat Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun
-
4 Spot Wisata Hidden Gem di Cibungbulang Bogor, Surganya Curug dan Durian Murah
-
Jangan Cuma Cari Cuan! Mitra Makan Bergizi Gratis Disentil Wajib Bantu Sekolah Bocor hingga WC
-
Drama Penculikan Anak di Bogor Cuma Akal-akalan Bisnis, Begini Endingnya
-
Modal Rp1 Jutaan Untuk Bapak-bapak, 5 Rekomendasi Sepeda Murah Tapi Gak Murahan buat Gowes Santai