SuaraBogor.id - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Puncak Bogor menyerah. Bahkan, ada sebanyak 300 PKL Puncak Bogor kibarkan bendera putih, aksi yang dilakukan itu merupakan bentuk penolakan PPKM.
Para PKL Puncak Bogor kibarkan bendera putih itu sudah dilasanakan pada Kamis 5 Agustus 2021. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Kopdarwis) Puncak, Teguh Mulyana.
“Ada sekitar 300 PKL atau pelaku usaha mulai dari kuliner, oleh-oleh hingga warung ikut serta dalam aksi pengibaran bendera putih,” ucapnya, menyadur dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com, Sabtu (7/8/2021).
Pengibaran bendera putih dilakukan sebagai tanda menyerah terhadap pandemi Covid-19, serta aturan PPKM yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Epidemiolog Sebut Kapasitas Testing Belum Terpenuhi Selama PPKM Sebulan Terakhir
“Ini merupakan bentuk pesan bahwa kami menyerah dengan keadaan PPKM Level 4. Agar mengerti bahwa ekonomi lumpuh total, tidak asa pedagang, tidak ada pengunjung. Semakin ke sini, para pedagang kesulitan untuk bertahan karena tidak mendapatkan nafkah, ” kata Teguh yang biasa disapa Bowie.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengaku telah gulung tikar, karena sepinya pembeki semenjak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Rata-rata pendapatan para pedagang turun hingga 80 persen dan tidak sedikit akhirnya para pedagang menutup lapaknya,” ujarnya.
Sementara itu, Hammid (51) salah satu pedagang gorengan di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor mengaku, pemasangan bendera putih tersebut dilakukannya sebagai bentuk keluh kesahnya.
Sebab ia mengaku, sejak penerapan PPKM yang kian diperpanjang membuat penghasilannya menurun drastis dan selalu sepi pengunjung.
Baca Juga: Bikini Dinar Candy Bikin Negara Gemetar: Diperkarakan karena Tubuh, Protesnya Dilupakan
“Pengibaran bendera putih ini merupakan simbol pesan dari kami para pedagang untuk pemerintah, agar lebih memperhatikan nasib kami para pegadang,” ujarnya.
Hammid mengaku penghasilan hariannya turun drastis hingga 70 persen.
“Penghasilan nggak nentu, bahkan anjlok banget. Buat makan aja susah, pendapatan paling besar itu dalam satu hari cuma Rp 100 ribu. Belum buat belanja bahan belum buat makan sehari-hari. Pokoknya serba sulit,” keluhnya.
Hammid berharap pemerintah bisa mencarikan jalan keluar terbaik untuk dirinya dan pedagang kecil lainnya yang berjualan di kawasan Puncak. Sebab bansos pemerintah menurutnya bukanlah satu langkah yang bisa menyelesaikan penderitaan para pedagang.
Berita Terkait
-
Tempat Wisata di Puncak Bogor Dibongkar, Menpar Widiyanti Ingatkan Pelaku Usaha Pastikan Legalitas
-
Enggak Perlu Mikir Budget, Ini 7 Wisata Puncak Bogor untuk Libur Ramadan, Ada yang Gratis
-
Banjir Jabodetabek: Tata Ruang Rusak Parah, Sungai Kehilangan Daya Tampung!
-
LHKPN Dedi Mulyadi: Punya 116 Tanah di Jawa Barat, Kini Menangis Kejer Lihat Kerusakan Puncak Bogor
-
Rahasia Kelam Puncak: Dari Pelarian Wabah Maut Hingga Surga Wisata
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
DANA Kaget Ratusan Ribu Untuk Malam Ini, Klaim Sekarang!
-
Jaker Gedor Cibinong, Sembilan Tuntutan Budaya untuk Masa Depan
-
Bahaya Mengintai! Kemenkes dan BPOM Soroti Keamanan Pangan Program Gizi Gratis
-
Akhiri Polemik TPA Galuga, Bupati dan Wali Kota Bogor Sepakat Kelola Sampah Bersama
-
Klaim Sekarang! DANA Kaget Ratusan Ribu Menanti di Sini, Buruan Klik