SuaraBogor.id - Sekolah di Cianjur diminta tidak memaksa orang tua membeli seragam baru. Pasalnya, hal tersebut dinilai berpotensi memberatkan orang tua siswa.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Cianjur, Tb. Mulyana Syahrudin. Ia meminta sekolah yang ada di wilayahnya untk bijak dalam menerapkan aturan dalam pelaksanaan sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM).
“Saya harap pihak sekolah bijak, karena situasi dan kondiisnya tidak senormal sebelumnya, termasuk soal seragam sekolah,” tutur Tb. Mulyana Syahrudin, Jumat (3/9/2021).
Sikap bijak pihak sekolah terhadap pemakaian seragam bukan tanpa alasan, menjelang PTM ini, Tb. Mulyana Syahrudin mendapat masukan dari orang tua murid.
Saat ini, banyak terjadi fenomena pakaian seragam sudah tidak muat lagi dipakai pelajar, seperti karena kekecilan pada bagian tangan, juga celananya sudah kependekan.
Kondisi tersebut wajar, lantaran para murid sudah lama tidak masuk kelas di sekolah. Alhasil, baju mereka tidak terpakai selama hampir 2 tahun.
“Keluhan soal seragam ini saya terima dari orang tua murid, ada yang mampu beli, tapi ada juga yang tidak punya uang karena terdampak pandemi Covid-19,” tuturnya.
Seragam yang sulit untuk dibeli yakni batik sekolah, lantaran tidak dijual di toko pakaian, hanya dijual di sekolah.
“Saya mengharapkan selama PTM ini, pakaian seragam rutin saja, kalau SD cukup Putih Merah, SMP dipakai Putih Biru dan SMA Putih Abu saja,” tandasnya.
Baca Juga: Depok Belajar Tatap Muka Bulan Depan, Maksimal 20 Siswa Per Kelas
Seragam Sekolah Sudah Kekecilan, Orang Tua Murid di Cianjur Pusing Jelang PTM
Seragam para siswa rupanya sudah kekecilan menjelang pelaksanaan Sekolah Tatap Muka atau PTM (Pembelajaran tatap muka).
Tak pelak, karena sudah lama tak membeli seragam baru, orang tua murid di Kabupaten Cianjur pun pusing karena harus membeli yang baru.
Sejumlah orang tua murid di Kabupaten Cianjur saat ini juga kesal, karena harus buru-buru membeli seragam baru untuk anaknya.
Terpaksa orang tua harus rela mengeluarkan sejumlah uang. Padahal, kondisi ekonomi saat ini sedang kurang baik. Selain keterbatasan uang, juga ada ketersediaan seragam di toko penjual dan kesulitan mencari batik sekolah yang tidak dijual lagi.
Gina (36), misalnya, warga Desa Sawahgede, Kecamatan Cianjur, anaknya duduk yang di kelas 4 SD Negeri mengaku kelimpungan karena setelah mencoba seragam lama ternyata kekecilan.
“Wajar saja sih kekecilan, kan hampir 1,5 tahun anak saya tidak memakai seragam, cuman pusing saja cari uang buat beli seragam,” kata Gina pada Ayobandung.com, Rabu, 1 September 2021.
Berita Terkait
-
Dari Meja Makan ke UGD: Begini Kronologi 9 Siswa di Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG
-
Program Makan Bergizi di Cianjur Jadi Petaka, 9 Siswa Keracunan Massal Diduga Akibat Melon Asam
-
Siapa Bupati Cianjur? Latar Belakang Dokter, Viral Bantu Medis Korban Demo
-
Viral! Ibu Usai Melahirkan Terpaksa Jalan Kaki di Tengah Demo, Netizen: Sakit Banget Pasti
-
Jatuhnya Ramzi dari Kuda, Simbol Perjuangan Artis di Panggung Politik yang Tak Selalu Mulus?
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Maulid Berdarah: 3 Jemaah Tewas, Puluhan Terluka Saat Majelis Taklim Ambruk, Menag Janjikan Ini
-
Layar Ditinggalkan, Langit Jadi Tontonan: Saat Gerhana 'Blood Moon' Satukan Ribuan Warga
-
Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang
-
Detik-detik Mencekam Maulid di Ciomas Berujung Duka, Mushola Ambruk Timpa Puluhan Jemaah
-
Sopir Kabur Hingga Gardu Rusak, Ini 5 Fakta Penting Kecelakaan Truk di Tol Ciawi 2