Usai Gugat Cerai Suami Tyas Mirasih, Kini Muncul Orang Ketiga

SuaraBogor.id - Hubungan rumah tangga Tyas Mirasih dan sang suami yakni Raiden Soedjono hingga saat ini masih terus menjadi perbincangan. Terbaru ini, usai gugat suami, kini muncul orang ketiga dalam rumah tangganya.

Belum lama ini juga suami Tyas Mirasih, Raiden Soedjono tak banyak memberikan tanggapan saat disinggung soal orang ketiga dalam rumah tangganya dengan sang istrinya tersebut.

Kuasa hukum Raiden, Bernard Pasaribu juga sempat menjawab soal isu orang ketiga dalam rumah tangga Tyas Mirasih dan Raiden Soedjono.

Menyadur dari Hops.id -jaringan Suara.com, Suami Tyas Mirasih disinggung soal orang ketiga.

Baca Juga: Bangun Rumah dari Hasil Jualan Seblak, Wanita Diusir Suami Gegara Sosok Ini

Suami Tyas Mirasih, Raiden Soedjono akhirnya muncul di depan publik dan memberikan beberapa pernyataan soal rumah tangganya. Diketahui, Raiden melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 3 Agustus 2021 terhadap istrinya, Tyas Mirasih.
Tak hanya gugat cerai, pria yang berprofesi sebagai musisi itu juga menuntut harta gono gini pada Tyas.

Dikenal adem ayem selama menjalin hubungan rumah tangga, Raiden Soedjono tak banyak memberikan tanggapan saat ditanya soal alasan dirinya melayangkan gugatan cerai terhadap Tyas.

Raiden menegaskan bahwa dirinya tidak akan bicara soal masalah rumah tangganya dengan Tyas Mirasih di depan publik.

“Pada dasarnya dari dulu rumah tangga kami enggak pernah jadi konsumsi publik, begitupun sekarang. Jadi sekian komen dari saya gitu aja,” kata Raiden Soedjono saat hadir di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Senin (06/09/21) kemarin.

Raiden justru meminta awak media untuk menanyakan perihal hukum atas gugatan cerai terhadap Tyas kepada kuasa hukumnya, Bernand Pasaribu.

Baca Juga: Disinggung Isu Orang Ketiga Jadi Alasan Cerai, Ini Reaksi Suami Tyas Mirasih

“Kalau misalkan perihal hukum, boleh langsung ditanyakan ke kuasa hukum aja. Kalau hubungannya, kan saya sudah bilang rumah tangga kami enggak pernah jadi konsumsi publik dari dulu sampai sekarang, jadi akan tetap begitu,” tuturnya.