SuaraBogor.id - Rahmat Wiguna (49) seorang seniman wayang golek asal Kampung Tipar, Desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur terpaksa harus alih profesi menjadi seorang pedagang ayam goreng keliling karena terdampak pandemi Covid-19.
Pria asli kelahiran Cianjur tersebut telah belajar wayang goleng semenjak tahun 1980an lalu dari orang tuanya.
Sudah hampir selama 24 tahun lalu, wayang golek pun menjadi mata pencaharian utamanya untuk menafkahi istri dan anak - anaknya, Rabu (8/9/2021).
"Sudah belajar wayang golek semenjak saya masih remaja, dan mulai menjadi dalang sebagai mata pencarian utama saya mulai pada 1997 tahun lalu," kisah Rahmat.
Namun semenjak pandemi Covid-19 dan pemerintah berbagai cara dalam penanganannya, seperti memberlakukan Pembasatan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Akibatnya Rahmat yang berprofesi sebagai dalang wayang golek, dan tidak bisa menggelar pagelaran seni wayang golek akibatnya ia kehilangan mata pencahariannya.
"Karena tidak boleh ada kerumanan, otomatis beberapa warga yang meminta saya untuk berpentas seni wayang golek pun tidak di izinkan dan terpaksa harus dibatalkan," katanya.
Rahmat yang memiliki lima orang anak pun dimasa pandemi Covid-19 harus banting stir menjadi seorang penjual ayam goreng crispy disekitar kampungnya.
Ia mengatakan, semenjak pandemi dan dilarang pemerintah untuk tidak berkerumun, akibatnya saya tidak bisa melakukan pentas wayang golek. Untuk menafkahi keluarga sehari - hari saya terpaksa harus berjualan ayam goreng.
Baca Juga: Ketahui 7 Penyakit yang Disebabkan Mutasi Genetik Pada Tubuh Manusia
"Apa boleh buat dari pada saya sama anak istri saya engak makan dan kelaparan, akhirnya saya memutuskan untuk berjulan ayam goreng keliling disekitar kampung," katanya.
Rahmat mengisahkan, dirinya sudah berjulan ayam goreng hampir selama dua tahun terakhir. Dan bisa mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 40 ribu per hari.
"Kalau saat masih melakukan pentas seni, bisa mendapatkan uang sebesar Rp 200 ribu untuk satu kali pentas, dan jika dalam satu bulan bisa pentas lima kali bisa mencapai Rp 1 juta," ucapnya.
Rahmat berharap, pemerintah bisa segera menangani pandemi Covid-19, agar pagelaran pentas seni wayang golek dan bisa kembali memfkahi keluarga.
"Kami mohon kepada pemerintah kabupaten Cianjur Karena sekarang Cianjur sudah masuk kriteria PPKM level 2, Semoga ada pelonggaran untuk para seniman kesenian baik wayang Golek dan jaipong untuk bisa mengelar kembali kesenian dihajatan," ucapnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Tag
Berita Terkait
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
Dari Meja Makan ke UGD: Begini Kronologi 9 Siswa di Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG
-
Program Makan Bergizi di Cianjur Jadi Petaka, 9 Siswa Keracunan Massal Diduga Akibat Melon Asam
-
Siapa Bupati Cianjur? Latar Belakang Dokter, Viral Bantu Medis Korban Demo
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi