Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 08 September 2021 | 14:32 WIB
Ilustrasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di gudang Perum Bulog. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

SuaraBogor.id - Bantuan pangan non tunai di Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor tidak sesuai. Warga pun merasa heran apakah memang bantuan BPNT itu disunat.

BPNT untuk warga Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor itu diberikan oleh pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik.

Dinilai bantuan BPNT tersebut tidak sesuai. Kuantitas barang tidak sebanding dengan nilai uang bantuan yang disalurkan pemerintah.

Menyadur dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com, seorang warga Desa Mekarsari menjelaskan perbulannya, warga mendapat bantuan sebesar Rp 200.000. Selama 7 bulan warga mendapat bantuan Rp 1.400.000 yang ditukarkan dengan bahan pangan.

Baca Juga: Cara Lapor Agar Dapat BLT Subsidi Gaji Jika Telah Penuhi Kriteria

Bahan pangan yang didapat berupa, Beras 10kg×7 karung, Telur 10kg, kentang 3,5kg, buah apel 2,5kg ayam potong 3kg jika di kalkulasikan semua Rp 1.400.000.

Namun warga penerima bantuan menemukan kejanggalan, setelah dihitung total barang yang diterima nilainya tidak mencapai Rp1,4 juta, melainkan Rp902 ribu.

“Saya sudah menghitung ulang keseluruhan bantuan yang didapat, dan nominalnya tidak sampai Rp 1.400.000, setelah di kalkulasikan ternyata total dari harga bantuan sebesar Rp 902.000” Kata salah satu warga Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur.

Hingga berita ini dilansir, saat dihubungi melalu sambungan telpon pedagang bahan pangan/e-warong yang bekerjasama dengan bank tidak menjawab.

Salah satu warga sudah menghitung keseluruhan bantuan yang di dapat, antara lain Beras 10kg x 7 karung Rp 500.000, Telur Ayam 10kg Rp 220.000, Kentang 3,5 Kg Rp 42.000, Buah apel 2,5kg 50.000, Ayam potong 3kg Rp 90.000, jika dijumlahkan semuanya hanya Rp 902.000 tidak mencapai Rp 1.400.000.

Baca Juga: Panduan Wisata Taman Safari Bogor, Cek Fasilitas dan Harga Tiketnya

Load More