SuaraBogor.id - Bagi masyarakat yang tinggal di perairan Selatan atau laut selatan Jawa Barat untuk waspada. Sebab, BMKG memprediksi adanya gelombang tinggi 3-4 meter bisa terjadi.
Gelombang tinggi yang diprediksi terjadi itu dikarenakan terbentuknya dua siklon tropis di wilayah belahan bumi utara pada 7 September 2021 pukul 19.00 Wib, yaitu Siklon Tropis Chantu dan Conson yang secara bersamaan terbentuk di sekitar wilayah perairan Filipina.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, Siklon Tropis Chantu terbentuk di sekitar Samudra Pasifik Timur Filipina dan Siklon Tropis Conson terbentuk di sekitar kepulauan Filipina.
Kedua siklon tropis tersebut dapat menyebabkan potensi dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Jawa Barat, yaitu meningkatnya angin di perairan selatan Jawa Barat dengan kecepatan maksimum 56 kilometer per jam.
“Berdasarkan data tinggi gelombang di wilayah perairan Selatan Jawa Barat, diketahui bahwa potensi tinggi gelombang pada 9 September 2021 mencapai ketinggian antara 3,0 – 4,0 meter dan berlaku hingga tanggal 10 September 2021 pukul 07:00 WIB. Sedangkan prakiraan tinggi gelombang perairan Selatan Jawa Barat untuk tanggal 10 September 2021, berpotensi mencapai ketinggian antara 3,5 – 5,0 meter,” ujar dia kepada wartawan, mengutip dari Cianjurtoday -jaringan Suara.com, Jumat (10/9/2021).
Ia menjelaskan, potensi ketinggian gelombang maksimum dapat mencapai 6,0 meter, yang berlaku mulai 9 September hingga 10 September 2021 pukul 07:00 WIB. Namun kondisi ril di lapangan, ketinggian gelombang bisa berpotensi lebih tinggi dari prakiraan model dan pantauan data satelit.
Gelombang tinggi di wilayah Perairan Selatan Jawa Barat disebabkan oleh angin kencang hingga 30 knot atau 56 kilometer per jam yang merupakan pengaruh dari pertumbuhan TC Chantu dan Conson di wilayah Filipina.
“Berdasarkan Skala Beaufort, angin sekencang itu dapat menyebabkan gelombang laut tinggi (gale). Angin kencang yang melanda wilayah perairan selatan Jawa Barat juga disebabkan oleh karena menguatnya kembali Monsoon Australia pada tiga hari terakhir. Selain itu, angin kencang juga disebabkan oleh aktivitas gelombang equatorial Rossby yang terpantau aktif mulai tanggal 6 September 2021 dan diperkirakan akan berakhir pada pertengahan dasarian II September 2021,” bebernya.
Selain itu, Budi mengungkapkan kombinasi aktivitas TC, angin monsoon Australia, dan aktivitas gelombang equatorial Rossby menjadi penyebab utama angin kencang dan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat.
Baca Juga: Sandiaga Uno Akan Gali Potensi dan Kembangkan Ekonomi Kreatif Bandung Barat
“Fenomena angin kencang ini tidak saja dirasakan oleh wilayah pesisir selatan Jawa Barat, namun juga oleh masyarakat di wilayah Bandung Raya atau wilayah daratan Jawa Barat. Pada tanggal 6-8 September, di BMKG Bandung, kecepatan angin maksimum terpantau antara 21-26 kilometer per jam yang melebihi kecepatan rata-rata, yaitu 16 kilometer per jam,” paparnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati karena potensi gelombang tinggi masih mungkin terhadi hingga pertengahan dasarian II September.
“Selain itu, perlu diwaspadai juga kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang. Selalu memperhatikan himbauan dan informasi terkait bencana yang dikeluarkan oleh sumber-sumber yang valid dan dari otoritas yang berwenang, seperti BMKG, BPBD, Basarnas dan otoritas berwenang lainnya,” tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Marc Klok Minta GBLA Penuh: Siap Hadapi Nick Kuipers dan Edo Febriansah
-
Persib Bandung vs Dewa United, Jan Olde Riekerink Pede Targetkan Kemenangan
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Marc Klok Sudah Tak Sabar Sambut Dewa United, Persib Incar Tiga Poin di GBLA
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Back to School! 4 Rekomendasi Sepeda Sekolah Murah dan Nyaman, Mulai 1 Jutaan Aja
-
Kabupaten Bogor Jadi Kantong Kemiskinan Terbesar Se-Indonesia, Padahal Rumah Prabowo dan SBY
-
Warga Bogor Siap-Siap! RPH Kabupaten Bogor Naik Kelas, Jadi yang Pertama Berstandar Halal Penuh
-
Mimpi ke Tanah Suci Tertunda! Ribuan Jemaah Haji Bogor Batal Berangkat 2026
-
Merasa Diganggu Terus-Menerus, Penjual Pecel Lele di Cileungsi Lampiaskan Dendam ke Anggota Ormas