Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 15 September 2021 | 10:12 WIB
Ali Ngabalin [ANTARA]

SuaraBogor.id - Kasus sengketa tanah Rocky Gerung dengan PT Sentul City Tbk hingga saat ini masih terus bergulir. Bahkan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kembali menyindir pengamat politik, Rocky Gerung.

Ngabalin sapaan akrabnya itu mengatakan, bahwa Rocky Gerung hanya bisa menjelaskan saja terkait konflik tanah dengan Sentul City, yang saat ini sedang berlangsung.

Ngabalin bahkan menyindir Rocky Gerung, dia menyebutkan bahwa Rocky harusnya jangan tiba-tiba seolah tersudutkan terkait kepemilikan tanah.

Sebelumnya juga, Ngabalin sudah mengomentari masalah sengketa lahan ini. Ia menyebut Rocky kini harus siap-siap menyusul Yahya Waloni dan Sugi Nur ke penjara.

Baca Juga: Desa Depok Trenggalek Diterjang Tanah Longsor, Akses Tertutup Total

Karena komentarnya itu, ia sempat ramai diperbincangkan dan menjadi trending topic Twitter Indonesia.

Pengamat Politik dan dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung. (Bidik layar)

Ada pihak yang menyebut, komentar pejabat KSP itu membuktikan bahwa masalah Rocky ini dipolitisasi oleh istana.

Pada Senin, 13 September 2021, Ngabalin pun mengklarifikasi bahwa masalah Sentul City itu sama sekali tak politis.

“Politis bagaimana? Dari mana sisi politisnya? Orang dia, kalau dia membangun di atas tanah yang dia punya, ya, tidak apa-apa,” ujarnya, mengutip dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Rabu (15/9/2021).

Ngabalin menilai, penyelesaikan sengketa lahan ini tidak akan sulit selama Rocky memiliki dokumen kepemilikan yang sah.

Baca Juga: Kondisi Tanah di Indonesia, Ini Catatan Penting KPA

Oleh karena itu, Anggota DPR RI periode 2004-2009 tersebut kembali menegaskan urusan Rocky dengan Sentul City itu bukan persoalan politik, melainkan persoalan hukum.

Kalau Rocky membangun di atas tanah itu, kata Ngabalin, maka dia harus bisa mempertanggungjawabkan, termasuk soal siapa yang memberi izin.

“Kalau dia dungu, dia bisa bilang orang dungu, maka jangan tiba-tiba dia jadi dungu dan tolol di kasus seperti ini. Orang dia bisa menjelaskan saja, aman itu. Itu saja sebetulnya intinya,” ucap Ali Mochtar Ngabalin.

Load More