SuaraBogor.id - Institut Teknologi dan Bisnis Visi Nusantara (ITB VINUS) Bogor saat ini tengah mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis pendidikan di Kabupaten Bogor.
Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi mengatakan, perlu adanya kontekstualisasi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor, untuk menjangkau kebutuhan SDM di masa depan.
"Kampus ITB VINUS ini merupakan jawaban, sebagai salah satu respon atas kondisi kebutuhan masyarakat, khususnya di tingkat desa yang tersebar di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dengan kondisi pandemi yang belum pernah dibayangkan siapapun sebelumnya," ujarnya di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, kepada wartawan, Jumat (17/9).
ITB VINUS Bogor, kata Yus, akan mendorong terbangunnya inovasi digital yang diarahkan menuju kemandirian ekonomi masyarakat melalui program studi Bisnis Digital, Kewirausahaan, dan Sistem Informasi.
Rektor ITB VINUS Bogor, Daniel Zuchron menyampaikan, Bogor tidak boleh lagi hanya menjadi daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, namun harus mulai menjadi pusat baru yang berangkat dari basis pendidikan dan teknologi dalam upaya penguatan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, mengapresiasi berdirinya ITB VINUS Bogor. Menurutnya, pemberdayaan manusia menjadi salah satu fokus penting dalam konstruksi daerah Kabupaten Bogor saat ini.
“Investasi paling penting saat ini adalah penguatan kapasitas SDM Kabupaten Bogor” ujarnya.
Rudy juga mengharapkan adanya sarjana penggerak desa yang akan mempercepat akselerasi pembangunan daerah yang dimulai dari kuatnya kapasitas SDM desa yang akan secara linier berpengaruh pada capaian pemerintah daerah nantinya.
"Banyaknya staf desa yang belum memenuhi kualifikasi keilmuan yang cukup, orientasi anak muda di desa yang masih ingin menjadi karyawan pabrik atau perusahaan, sedangkan tidak sedikit peluang usaha berbasis tekno-preuner yang belum banyak digarap oleh anak muda di desa. Karena itu harus menjadi satu fokus masalah sosial yang perlu mendapat solusi konkret," katanya.
Baca Juga: Perbedaan Hak Asasi Manusia dan Hak Warga Negara
Menurut Rudy, keberadaan ITB VINUS yang bergerak dengan basis teknologi dan kewirausahaan (teknopreuneur) menjadi sangat relevan untuk menjawab kebutuhan riil pembangunan sumber daya manusia pemerintah daerah Kabupaten Bogor ke depan.
"Harapan saya agar ITB VINUS Bogor bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah sebagai program pembangunan daerah yang terukur dan berdampak," tandasnya (Antara)
Berita Terkait
-
Uya Kuya Selesaikan Tesis Hanya dalam Waktu 3 Bulan, Masuk Akal?
-
Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Satir Pendidikan dan Perjuangan Anak Muda
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Miris! Guru SDN di Cibinong Diduga 'Lombakan' Uang Kas Siswa untuk Cepat Pulang
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD