SuaraBogor.id - Baba Haji Entong Sueb secara tegas menolak keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dia pun mendukung penuh upaya pemerintah menumpas anggota PKI di setiap lapisan masyarakat.
Menurut Baba, pemberontakan PKI pada 30 September sangat tidak bisa dimaafkan.
Tidak hanya karena mereka menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan agama, namun PKI juga membantai 7 jenderal demi merebut paksa kursi pemerintahan.
“Saya Anti PKI. Mereka jahat karena jelas-jelas merusak persatuan Indonesia,” ungkap Baba pada SuaraBogor.id, Kamis (30/9/2021).
Sebelumnya, beredar narasi yang menuding Baba sebagai pro-PKI.
Narasi tersebut didasarkan pada pernyataan Baba pada terkait kebiasaan PKI membagi-bagi sembako pada masyarakat Depok di masa sebelum G30SPKI.
Padahal, Baba hanya menceritakan fakta sejarah sebagaimana yang Ia lihat dulu.
“Dia kan Parpol, ya itu cara dia (PKI) untuk menarik simpati masyarakat yang kondisinya sedang susah pasca kemerdekaan,” ucapnya.
Baca Juga: MT Haryono Sosok Jenderal Sederhana, Gugur usai Ditembak di Rumahnya
Baba pun mengecam PKI karena pemberontakan yang mereka lakukan pada peristiwa G30SPKI berdampak menyengsarakan masyarakat masa itu.
“Setelah peristiwa G30SPKI itu kan bahan pokok pada langka. Kondisi yang sudah susah makin susah,” imbuhnya.
Karena peristiwa G30SPKI, terjadi kelangkaan bahan pokok seperti beras dan minyak goreng. Kelangkaan ini kemudian menimbulkan kelaparan di mana-mana.
“Kita sampai makan nasi campur jagung di tahun 1966 sampai 1967. Terus di 70an nya, makan bulgur. Bulgur tu pakan kuda,” ungkap Baba.
Dia mengaku, hanya menceritakan sejarah Depok sejauh yang terlihat olehnya. Karena itu, bukan tidak mungkin banyak peristiwa lain yang terjadi luput dari ceritanya.
“Yang saya ceritakan ya yang saya lihat di kampung sini dan sekitarnya,” pungkas Baba.
Berita Terkait
-
Padepopan: Festival Baru yang Menghidupkan Kembali Ruang Budaya Depok
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Pegadaian Championship: Sumsel United Usung Misi Tiga Poin Lawan Persikad Depok
-
Misteri Mayat Pria Terikat di Tol Jagorawi Terkuak! Siapa Sosok Ujang Adiwijaya?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor