SuaraBogor.id - Kawasan Puncak Bogor setiap akhir pekan selalu macet parah beberapa minggu terakhir, pasca Pemerintah Kabupaten Bogor melonggarkan PPKM dari level 4 ke 3.
Saat ini, untuk mengatasi kemacetan yang terjadi, Pemkab Bogor menerapkan kebijakan sistem Ganjil Genap untuk kendaraan, di beberapa titik kawasan menuju Wisata Puncak Bogor.
Namun kebijakan ini ternyata belum efektif, sehingga kemacetan di Puncak Bogor masih terus terjadi.
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menilai, kemacetan yang biasa terjadi di kawasan Puncak Bogor akibat kendaraan roda dua sulit dikendalikan.
Menurut Dia, petugas di pos-pos ganjil genap kesulitan menahan banyaknya kendaraan yang melintas bersamaan.
Ditambah lagi, kata Iwan yang merupakan politisi Gerindra ini, terdapat banyak jalur tikus di kawasan Puncak dan para pengendara roda dua ini telah menguasai jalur-jalur tersebut.
"Kami menjaga 24 jam, tapi mereka selalu masuk disela-sela waktu istirahat. Bisa ribuan dari tiap jalur tikus," kata Iwan dalam talkshow virtual yang digelar Suara.com, Jumat (8/10/2021).
Dia menyebut, jalur alternatif yang sering bobol kendaraan roda dua antara lain jalur keluar Tol Sentul, Jalur Hambalang, Bukit Pelangi, Pasir Angin dan jalur keluar Megamendung.
"Jalur Megamendung dan Jalur Pasir Angin itu di jaga oleh Satgas Covid Kecamatan dengan Forkopimcam dan TNI-Polri," kata Iwan.
Baca Juga: Tak Kunjung Dibuka, Pelaku Wisata di Gunungkidul Ancam Kibarkan Bendera Putih Besok
Seperti diketahui, sejak akhir Agustus 2021, Kabupaten Bogor berstatus level 3 penularan Covid-19.
Sejak berstatus level 3, Pemkab Bogor memberlakukan kebijakan ganjil genap kendaraan setiap akhir pekan di Jalur Puncak Bogor.
Ganjil genap dijaga oleh Tim dari Satgas Covid-19 Kabupaten dan jajaran TNI-Polri.
Iwan mengklaim, kebijakan ini efektif mengurangi jumlah mobil atau kendaraan roda 4 di Puncak. Namun, pihaknya belum menemukan strategi efektif untuk mengendalikan kendaraan roda dua.
"Kalau dihitung, jumlah mobil itu berkurang. Tapi kenapa tetap macet? Karena ribuan kendaraan roda dua masuk disela- sela kendaraan, sampai ngunci lalu lintas," ujarnya.
Iwan mengaku, pihaknya masih terus berusaha mencari strategi terbaik untuk membatasi kendaraan roda dua agar Puncak tidak macet.
Tag
Berita Terkait
-
Sambut Akhir Pekan, Ini 5 Drama China Tayang Bulan November 2025
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 18-19 Oktober 2025, Kamu Salah Satunya?
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Tiap Akhir Pekan, Kebun Binatang Ragunan Bakal Beroperasi Hingga Malam
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Peringatan Hari Pahlawan Nasional, Adityawarman Adil Ajak Pemuda Kota Bogor Ikuti Jejak Pahlawan
-
Tegang di Polsek Jonggol! Pemilik Mobil BBM Rebut Kunci dari Tangan Oknum Wartawan
-
Indra Sjafri Ungkap 'Penyakit' Turunan Garuda Muda
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari