SuaraBogor.id - Sejumlah pedagang di Pasar Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur keluhkan daya beli masyarakat yang menurun sebesar 75 persen. Setelah masuknya Cianjur dalam PPKM level 3.
Heru Hermawan (42) seorang pedagang telur ayam di Pasar Cipanas mengungkapkan, semenjak wilayah Cianjur masuk dalam PPKM level 3, daya beli masyarakat mulai mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir.
"Dampaknya sudah sangat dirasakan setelah Cianjur berstatus PPKM level 3, seperti daya beli masyarakat yang menurun," katanya saat ditemui SuaraBogor.id di kiosnya, Kamis (14/10/2021).
Saat ini kata dia, hanya bisa menjual sekitar 5 - 7 kilogram telur per harinya, padahal sebelum masuk PPKM level 3, dapat menjual sebanyak 15 - 20 kilogram per hari.
"Sekarang untuk bisa menjual telur sebanyak 10 kilogram per hari pun susah, padahal biasanya stok mencapai 30 kilogram dapat terjual dalam waktu sehari," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, saat harga telur ayam tengah mengalami penurunan, yaitu dari seharga Rp 23 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan harga jual dari distributor mencapai Rp 252 ribu per 15 kilogram.
"Penurunan harga telur ayam sudah terjadi sekitar satu pekan lalu. Namun untuk pasokan dari sejumlah distributor hingga saat ini masih berjalan lancar dan aman," ucapnya.
Hal serupa diungkapkan Wawan (35) pedagang sayuran, mengatakan, penurunan daya beli masyarakat terjadi karena adanya kenaikan, terhadap harga Cabai Merah, Cabai Rawit dan Cabai Kriting.
"Untik harga Cabai Tanjung Merah saat ini jual seharga Rp 45 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 45 ribu per kilogram, dan Cabai Rawit dari Rp 20 ribu jadi Rp 30 ribu per kilogram, sedangkan Cabai Kriting semula mencapai Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram," ucapnya.
Baca Juga: Zaim Saidi Bebas, Pasar Muamalah Bakal Buka Kembali, Ini Penjelasan Kuasa Hukum
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Cipanas Heru Haerul Hakim mengaku sudah menerima laporan dari sejumlah pedagang yang mengeluhkan adanya penurunan daya beli masyarakat.
"Bener, semenjak PPKM level 3 berlaku di Cianjur, pedagang essensial seperti pakai belum membuka kiosnya lagi, sehingga masyarakat yang datang ke Pasar pun berkurang dan tentunya berdampak kepada pedagang lainnya," ucapnya,
Heru menambahkan, pihaknya saat ini telah mengimbau sejumlah pedagang untuk segera membuka kiosnya, untuk berjualan seperti semula, supaya mampu mendongkrak tingkat pembelian masyarkat.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Diminati AC Milan, Berapa Harga Jay Idzes?
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Adu Harga Pasar Tim Putra SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-22 Cuma di Posisi Kedua
-
Nasib Tragis Mees Hilgers! Dibekukan & Cedera ACL, Nilai Pasar Anjlok Drastis Saat Rekannya Melonjak
-
Diam-diam Justin Hubner Terbang! Update Nilai Pasar Pemain Keturunan Indonesia di Eropa
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
Terkini
-
BRI Memasuki Usia 130 Tahun: Dari Purwokerto Menjadi Fondasi Kekuatan Ekonomi Rakyat
-
Perda Disabilitas Kabupaten Bogor Lahir! Dinsos: Ini Bukan Charity, Tapi...
-
Alam Menangis, Negara Rugi Rp350 Miliar! Kemenhut Buru Pemodal Tambang Emas Ilegal di Gunung Salak
-
Banyak Mahasiswa IPB Putus Kontak dengan Orang Tua Pasca Banjir Sumatera-Aceh
-
4 Spot Wisata di Ciomas Bogor Buat Liburan Akhir Tahun Anti Macet