SuaraBogor.id - Kuasa hukum Muhammad Ramdhanu atau Danu, Achmad Taufan Soedirjo menjelaskan, terkait informasi kasus Subang terbaru.
Menurutnya, saksi kunci kasus Subang yang menewaskan ibu dan anak yakni Danu mengaku soal Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan usai diperiksa dua kali oleh pihak kepolisian.
Menurutnya, kliennya itu akhirnya mengaku beberapa saat setelah pembunuhan, dia masuk ke TKP kasus Subang tersebut dan membersihkan sejumlah benda yang terkena tetesan darah.
“(Danu) masuk ke TKP, betul. Danu masuk ke dalam rumah, masuk ke TKP dan membersihkan bak. Namun, kita ikut bersyukur, karena ini case yang harus kita bongkar,” ujar Achmad Taufan, mengutip dari Terkini.id - jaringan Suara.com, Senin (1/11/2021).
Achmad mengatakan, pengakuan Danu tersebut bisa dijadikan petunjuk baru bagi polisi untuk menemukan siapa pembunuh sebenarnya ibu dan anak yang menjadi korban kasus itu.
“Sehingga menurut kami, kejadian Danu membersihkan bak, harus diusut tuntas. Makanya, saya bersyukur, hari ini lebih berfokus di situ,” tuturnya.
Achmad Taufan pun mengungkapkan kembali pengakuan Danu. Menurut sepupu Amel itu, dia masuk ke TKP bukan atas kemauannya sendiri melainkan ada orang lain yang memerintahnya.
Ketika itu, kata Achmad, Danu mengira sosok tersebut merupakan polisi yang ingin mengusut kasus Subang tersebut.
“Tadi, dalam pemeriksaan, Danu menyampaikan kronologisnya secara tegas. Mengapa Danu masuk ke TKP, karena Danu melihat ada seseorang masuk ke TKP, lalu difoto juga,” ungkap Achmad.
Baca Juga: Tragis! Yasin Bunuh Guru SMP, Diduga Karena Cintanya Ditolak
Sebelumnya, Danu menyampaikan kesaksian bahwa sesaat setelah pembunuhan ada sosok terduga polisi yang menyuruhnya masuk ke TKP kasus Subang itu. Namun, kesaksiannya itu dibantah oleh pihak kepolisian.
Terkait hal itu, Achmad Taufan pun beralasan bahwa Danu merupakan sosok muda dengan pendidikan kurang tinggi.
Sehingga, menurut Achmad, kemampuan berpikir Danu tak sama dengan orang-orang berpendidikan. Itulah mengapa, saksi kunci kasus Subang itu mengira orang lain tersebut adalah polisi padahal sebenarnya bukan.
“Danu melihat dan meyakini itu polisi. Orang itu kan kemampuan berpikirnya beda-beda,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Jasinga Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru! KRL Direncanakan Merambah 2 Rute Sekaligus
-
411 Lubang Tambang Ilegal Ditemukan di Gunung Halimun Salak, Operasi Penindakan Makan Korban
-
Akses Vital Tiga RT Terisolasi: Warga Buana Jaya Nantikan Jembatan Cimapag, Pangkas Waktu Tempuh
-
Tragedi di Tengah Sawah Bogor: 2 Remaja Tewas Seketika Disambar Petir Saat Berteduh
-
Sepeda Harga 2 Jutaan Terbaik November 2025: Rekomendasi Jagoan Lipat dan MTB untuk Pemula