Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 01 November 2021 | 07:08 WIB
Pembunuhan Subang. (Instagram : @subangstory)

SuaraBogor.id - Kuasa hukum Muhammad Ramdhanu atau Danu, Achmad Taufan Soedirjo menjelaskan, terkait informasi kasus Subang terbaru.

Menurutnya, saksi kunci kasus Subang yang menewaskan ibu dan anak yakni Danu mengaku soal Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan usai diperiksa dua kali oleh pihak kepolisian.

Menurutnya, kliennya itu akhirnya mengaku beberapa saat setelah pembunuhan, dia masuk ke TKP kasus Subang tersebut dan membersihkan sejumlah benda yang terkena tetesan darah.

“(Danu) masuk ke TKP, betul. Danu masuk ke dalam rumah, masuk ke TKP dan membersihkan bak. Namun, kita ikut bersyukur, karena ini case yang harus kita bongkar,” ujar Achmad Taufan, mengutip dari Terkini.id - jaringan Suara.com, Senin (1/11/2021).

Baca Juga: Tragis! Yasin Bunuh Guru SMP, Diduga Karena Cintanya Ditolak

Achmad mengatakan, pengakuan Danu tersebut bisa dijadikan petunjuk baru bagi polisi untuk menemukan siapa pembunuh sebenarnya ibu dan anak yang menjadi korban kasus itu.

“Sehingga menurut kami, kejadian Danu membersihkan bak, harus diusut tuntas. Makanya, saya bersyukur, hari ini lebih berfokus di situ,” tuturnya.

Achmad Taufan pun mengungkapkan kembali pengakuan Danu. Menurut sepupu Amel itu, dia masuk ke TKP bukan atas kemauannya sendiri melainkan ada orang lain yang memerintahnya.

Ketika itu, kata Achmad, Danu mengira sosok tersebut merupakan polisi yang ingin mengusut kasus Subang tersebut.

“Tadi, dalam pemeriksaan, Danu menyampaikan kronologisnya secara tegas. Mengapa Danu masuk ke TKP, karena Danu melihat ada seseorang masuk ke TKP, lalu difoto juga,” ungkap Achmad.

Baca Juga: Kronologi Pemuda Hajar Ortu Pacar Pakai Dodos Sawit hingga Tewas di Riau

Sebelumnya, Danu menyampaikan kesaksian bahwa sesaat setelah pembunuhan ada sosok terduga polisi yang menyuruhnya masuk ke TKP kasus Subang itu. Namun, kesaksiannya itu dibantah oleh pihak kepolisian.

Terkait hal itu, Achmad Taufan pun beralasan bahwa Danu merupakan sosok muda dengan pendidikan kurang tinggi.

Sehingga, menurut Achmad, kemampuan berpikir Danu tak sama dengan orang-orang berpendidikan. Itulah mengapa, saksi kunci kasus Subang itu mengira orang lain tersebut adalah polisi padahal sebenarnya bukan.

“Danu melihat dan meyakini itu polisi. Orang itu kan kemampuan berpikirnya beda-beda,” ujarnya.

Load More