SuaraBogor.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut ada varian Covid-19 terbaru bernama AY.4.2.
Dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat Indonesia mewaspadai hadirnya varian Covid-19 terbaru AY.4.2 tersebut.
Melansir Cianjurtoday, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan varian AY.4.2 merupakan varian turunan dari varian Delta.
Virus tersebut muncul di Inggris dan mengakibatkan lonjakan kasus positif yang tinggi sejak Juli sampai Oktober 2021.
“Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia. Sekarang, terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” ujar Budi melansir laman Kominfo, Selasa (2/11/2021).
“Kami juga melihat bahwa beberapa negara di Eropa memang kasusnya meningkat terus,” imbuhnya.
Ancaman Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun
Selain waspada terhadap ancaman Covid-19 varian AY.4.2, Pemerintah juga terus fokus mencegah peningkatan kasus Covid-19 yang berpotensi terjadi pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mendatang.
“Arahan Pak Presiden agar dipastikan jangan sampai di acara atau di waktu Nataru (Natal dan Tahun Baru) terjadi lonjakan gelombang berikutnya,” jelasnya.
Pengendalian Covid-19 di saat Natal dan Tahun Baru akan sangat mempengaruhi penyelenggaraan berbagai acara besar di Indonesia.
Menkes juga menjelaskan, seluruh kabupaten dan kota di Indonesia selalu dalam pantauan dalam kurun waktu empat minggu terakhir.
Kasus positif di Indonesia turun sejak Juli 2021 dan terakhir ada 105 kabupaten/kota dari 30 provinsi telah menunjukkan peningkatan kasus dalam dua minggu terakhir.
Meski begitu, hasil pemantauan menunjukkan situasi pandemi masih berada di level yang terkendali dan dalam batas aman yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Pemerintah terus berhati-hati dan tetap waspada dengan mencoba mengantisipasi kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota ini agar tetap terkontrol.
Menkes memastikan, pelacakan (tracing) dan pengetesan (testing) akan terus dilakukan.
“Kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing karena di situlah risiko terbesar dari penyebaran. Selain kasus konfirmasi, seluruh kontak erat harus dilakukan testingnya.”
“Jadi protokol 3T-nya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Selain itu, pemerintah juga terus memastikan percepatan program vaksinasi nasional, terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) yang memiliki risiko tinggi jika terpapar Covid-19.
Seperti Apa Karakteristik Covid-19 Varian AY.4.2?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menyampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (28/10/2021) dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB.
Varian ini bukanlah varian baru dan penelitian terkait varian ini masih berlangsung, sehingga masyarakat tidak perlu panik.
Covid-19 varian AY.4.2 adalah varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan. Bahkan, varian A.Y ini memiliki beberapa jenis yaitu dari AY.1 hingga AY.28.
Wiku menegaskan, saat ini belum bisa diambil kesimpulan terkait karakteristik khusus yang dimiliki varian tersebut.
“Oleh karena itu, kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi karena studi terkait hal tersebut masih berlangsung,” tegasnya.
Pemerintah hingga kini memaksimalkan strategi yang sudah ditetapkan, yaitu:
- Karantina perjalanan
- Melakukan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak)
- Menerapkan 3T (Tracing, Testing, Treatment)
- Menggencarkan vaksinasi nasional
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan masuknya semua jenis varian Covid-19 yang baru, sekaligus meminimalisir pembentukan mutasi baru di dalam negeri.
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
3 Sosok di Balik Korupsi APD COVID-19 Rp319 Miliar, Ada Pejabat Tinggi Kemenkes
-
Breakingnews! Pemain Keturunan Brasil Positif COVID-19
-
Kasus Korupsi APD Covid-19, Pihak Swasta Divonis 11 Hingga 11,5 Tahun Penjara
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Inilah Cara Ampuh Dapat DANA Kaget Terbaru
-
Viral, Pengemudi Mobil di Bogor Todongkan Airsoft Gun Karena Tak Diberi Jalan
-
Klaim DANA Kaget Ratusan Ribu Malam Ini, Rebut Saldo Gratis Langsung Masuk Dompet Digitalmu
-
Cara Membuat Teras Minimalis Rumah Tipe 36, Bikin Rumah Makin Nyaman dan Estetik
-
Gempa M 2.5 Guncang Cianjur, BPBD Umumkan Kondisi Terkini