SuaraBogor.id - Proses pemilihan calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) masih sepi peminat.
Hingga Senin 1 November 2021 tepatnya pukul 20:30WIB, berkas pendaftar yang masuk ke meja panitia seleksi (Pansel) pemilihan calon anggota KPU dan Bawaslu masih 63 orang.
Dari 63 orang terbagi, pendaftar calon anggota KPU tercatat sebanyak 38 orang, terdiri dari 31 laki-laki dan 7 perempuan.
Sementara untuk pendaftar calon anggota Bawaslu sebanyak 28 orang, terdiri dari 25 laki-laki dan 3 perempuan.
Baca Juga: Anggota Satpol PP Diusir dari Rumah Warga Karena Numpang Neduh, Warganet: Gimana Rasanya?
Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam mengatakan, sepinya peminat disebabkan masyarakat yang ragu terhadap indepedensi panitia pelaksana.
“Pendaftar KPU dan Bawaslu minim dikarenakan masyarakat ragu dengan independensi Pansel,” ujar Saiful Anam sebagaimana dilansir Bogordaily, Rabu (03/11/2021)
Saiful mengungkapkan, keraguan itu muncul karena di dalam tim Pansel terdapat beberapa orang yang masih terikat dan terafiliasi dengan jabatan-jabatan penting di pemerintahan.
“Sehingga banyak calon-calon potensial yang merasa ragu akan independensi Pansel yang diisi dari kalangan eksekutif aktif,” terang Saiful.
Apalagi, rakyat sudah disuguhkan dengan berbagai asumsi liar soal independensi Pansel yang terlalu banyak diisi oleh kalangan yang memiliki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan.
Baca Juga: Makin Panas! TPNPB-OPM Tembak Mati 2 TNI dan Sandera Pejabat Pemerintah di Intan Jaya
“Banyak calon yang berkualitas enggan mendaftar. Karena mereka tahu, untuk apa mendaftar kalau pada akhirnya mereka harus terpental, dan bukan tidak mungkin justru calon-calon yang terpilih adalah mereka yang dekat atau bahkan menghamba pada kekuasaan,” paparnya.
Hal tersebut dianggap merupakan fenomena unik namun nyata terjadi. Di mana, Pansel mestinya berasal dari kalangan tokoh masyarakat yang sudah tidak memiliki kepentingan apapun.
“Ini merupakan awal yang buruk utamanya bagi kontestasi 2024 mendatang, di mana dari awal utamanya pansel sudah diisi oleh orang-orang yang sangat diragukan independensinya,” pungkasnya.(rmo/sh)
Berita Terkait
-
Bertemu Titiek Soeharto, Adab Pasha Ungu Sebagai Anggota Dewan Jadi Sorotan
-
Agnez Mo Akui Tolak Buat Video Dukung Ahmad Dhani Saat Nyaleg, Netizen: Ternyata Gegara Ini..
-
KPU Tetapkan Khofifah-Emil Menang Pilkada Jatim 2024
-
Capaian Tingkat Parmas Dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub Provinsi Jatim Tinggi, Jumlah Suara Sah Tembus 20 Juta
-
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024: Khofifah-Emil Puncaki Perolehan Suara Pilkada Serentak
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
Dilantik Jadi Bupati, Rudy Susmanto Langsung Musnahkan 1 Ton Narkoba di Bogor
-
Pemecatan Kepala SMAN 6 Depok, Langkah Tegas Dedi Mulyadi Baru Untuk Perbaiki Pendidikan
-
DKP Kabupaten Bogor Gelar Gerakan Pangan Murah, Sediakan 20 Ton Bahan Pokok dengan Harga Terjangkau
-
Rudy Susmanto dan Jaro Ade Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Bogor
-
Bupati Bogor Akan Resmikan Dua Pasar Unggulan di 100 Hari Kerjanya