Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Selasa, 09 November 2021 | 12:30 WIB
Warga bersama BPBD bersama mengeruk tanah longsor di Sukanagara, Cianjur. [ist/bpbd]

SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menetapkan siaga bencana hidrometeorologi diwilayahnya hingga Mei 2022. 

Penetapan status siaga bencana hidrometeorologi tersebut ditetapkan sebagai upaya antisipasi dan percepatan dalam penanganan bencana. 

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, penetapan status siga bencana hidrometeorologi tersebut, karena wilayah Cinjur memiliki resiko kebencaan yang tinggi. 

"Status siaga bencana ini mulai berlaku saat ini hingga akhir Mei 2022 nanti," katanya pada wartawan di Pendopo, Selasa (09/11/2021). 

Bencana hidrometeorologi itu, kata Herman, yang berpotensi terjad disejumlah titik itu, antara lainya, banjir, longsor, angin kencangan, pergerakan tanah dan gelombang tinggi. 

"Ini dilakukan sebagai  antisipasi dini agar tidak menimbulkan kerugian materil ataupun korban saat kebencanaan terjadi sewaktu-waktu," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 20 peristiwa bencana alam dalam satu pekan terakhir, akibatnya puluhan rumah warga terdampak. 

Kepala Bidang Pencangan dan Kesiapsiagaan Taufik Zuhrizal mengatakan, dari sedertan peristiwa bencana alam tersebut, rata-rata paling banyak terjadi di wilayah Cianjur Selatan, seperti Kecamatan, Sukanagara, Campaka, Campakamulya dan Takokak. 

"Sedangkan sisanya terjadi di wilayah Kecamatan Cibeber, Karangtengah, Cipanas dan Pancet," katanya. 

Bencana alam yang terjadi di Cianjur Selatana, kata dia, yaitu bencana longsor, banjir, pergerakan tanah, dan untuk di wilayah perkotaan angin kecang, pohon tumbang serta banjir. 

"Tercatat dari Senin (01/11/2021) hingga Selasa (02/11/2021) saja tercatat sudah ada sebanyak 14 kejadian bencana alam yang terjadi diberbagai titik, terutama di Cianjur selatan," kata dia. 

Menurutnya, dari beberapa titik bencana, sejumlah warga di Desa Campakawarna, Kecamatan Campakamulya, yang tekena pergerekan tanah telah diungsikan. 

“Dari keseluruhan bencana ini korban jiwa nihil. Untuk kerugian materi dan jumlah pasti bangunan yang terdampak termasuk fasilitas umum masih di pendataan,“ ucapnya. 

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More