Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 18 November 2021 | 10:06 WIB
Presiden Jokowi resmi melantik Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Rabu (17/11/2021). [Tangkapan layar]

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja ! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung usai Apel Kesiagaan Pasukan Bencana di Jakarta, Jumat (20/11/2020).

Perwira tinggi itu menyampaikan perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," tegas Dudung kala itu.

Dudung, kemudian diangkat menjadi Pangkostrad pada 25 Mei 2021. Tak sampai enam bulan, Dudung akan dilantik menjadi Kasad menggantikan Jenderal Andika yang jadi Panglima TNI.

Baca Juga: Resmi Menjabat KSAD, Segini Total Kekayaan Dudung Abdurachman

Tanda jasa yang pernah diperoleh Dudung, yakni Bintang Kartika Eka Paksi Nararya (2003), Satyalancana Kesetiaan XXIV, Satyalancana Kesetiaan XVI, Satyalancana Kesetiaan VIII.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020), menunjukkan barang bukti terkait penyerangan polisi yang dilakukan laskar FPI di Tol Japek. [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]

Dudung juga telah banyak menerima brevet, antara lain, Brevet Cakra Kostrad, Brevet Intai Tempur, Brevet Para Raider, Brevet Airborne, Brevet Airassault Brevet Junior Officer Combat Instructor Course – Indonesia (Jocit-1).

Layak

Pengamat intelijen dan militer Susaningtyas Kertopati ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, berpendapat Letjen TNI Dudung Abdurachman layak untuk menjabat sebagai Kasad.

Dudung, kata Susaningtyas, seorang Perwira Tinggi (Pati) TNI yang memiliki kemampuan baik dalam menghadapi peperangan hibrida.

Baca Juga: Best 5 Oto: Presiden Joko Widodo Kemudikan Mobil Listrik, Ada Motor Elektrik Ghana

"Letjen Dudung mampu membaca ancaman baik radikalisme maupun separatisme," kata wanita yang biasa disapa Nuning ini.

Secara ideal, Kasad diharapkan memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal dan pengetahuan intelijen serta cukup memahami perkembangan tekhnologi pertahanan baru, termasuk Siber.

"Membangun TNI yang mampu melaksanakan interoperabilitas dan kualitas prajurit TNI dalam hadapi perang Siber juga harus ditingkatkan untuk mengawaki teknologi militer terkini, seperti pemanfaatan Unmanned System baik berupa robot maupun 'artificial intelligent', dan 'cyber defense'," kata Nuning.

Selain itu, Kasad juga mampu melihat perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan regional serta meningkatkan fungsi diplomasi pertahanan di tingkat internasional.

Nuning menambahkan, sebagai Kasad, Dudung harus piawai menyesuaikan rencana strategisnya dengan visi misi Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa yang baru dilantik oleh Presiden Jokowi.

"Siap menerapkan TNI adalah kita, sehingga TNI AD menjadi institusi yang bisa turut menyelesaikan masalah radikalisme dan separatisme dengan cara yang tidak berlakukan metode militeristik penuh, piawai dalam komunikasi antar budaya serta memiliki kemampuan kognitif yang bagus," ucapnya. [Antara]

Load More