SuaraBogor.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengantisipasi kasus Covid-19 gelombang ketiga di Kota Hujan.
Bahkan, saat ini Pemkot Bogor tengah menyiapkan RS lapangan untuk kembali di aktifkan yang terpusat di Gedung Pusdiklat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi.
"Bagaimanapun kami tetap siaga dan waspada," kata Bima menyadur dari Antara.
Bima Arya mengatakan Satgas COVID-19 Kota Bogor telah melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut semakin luas dengan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan observasi selama 10 hari ke depan terhadap 24 orang yang kedapatan positif terinfeksi virus corona.
Kemudian akan ada penelusuran terhadap 200 orang yang melakukan kontak erat dengan 24 orang tersebut.
Pemerintah pusat pun, kata Bima, akan melaksanakan penyaringan atau screening terhadap 1.000 orang yang berada di lembaga sekolah.
"Minggu depan dari pusat akan melakukan screening agak banyak di atas 1.000 gitu, jadi kita siap-siap semua," katanya.
Selain itu, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Sukadamai 2 yang berlokasi di Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal juga dihentikan selama 10 hari.
Hal ini menyusul temuan 24 kasus positif COVID-19 pada pelajar dan guru di sekolah tersebut.
“Kami sesuai dengan aturan meminta agar PTM dihentikan selama 10 hari dan sudah dilakukan tracing kontak erat semua, saat ini berproses untuk kemudian dilakukan swab PCR,” kata Bima.
Satgas COVID-19 Kota Bogor, sambung Bima Arya, sejak awal PTM Terbatas melakukan screening secara rutin sebulan sekali.
Di awal-awal PTM terbatas, telah ditemukan 5 kasus positif COVID-19 yang kemudian pada Rabu (17/11) juga dilakukan screening 50 sampel swab PCR yang terdiri atas 29 siswa dan 21 pendidik di SDN Sukadamai 2 oleh Puskesmas Mekarwangi dan diperiksa PCR di Labkesda.
Hasil uji lab menunjukkan, ditemukan ada 24 orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang terdiri atas 14 orang siswa dan 10 orang tenaga pendidik tanpa gejala.
“Semuanya tanpa gejala dan diisolasi mandiri. Saya kira ini indikasi 'herd immunity' sudah terbentuk, karena ini berbeda, mudah-mudahan bukan indikasi gelombang ketiga, mudah-mudahan ini indikasi 'herd immunity', jadi virusnya semakin melemah karena tidak ada gejala,” tutupnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
PBB Meroket 100 Persen? Kemendagri Turun Tangan Cegah 'Api Pati' Menyebar ke Daerah Lain
-
Ada Demo di Luar, Irjen Kemendagri Kesulitan Tembus Gedung DPR untuk Rapat
-
Efisiensi Anggaran Daerah Jadi Fokus, Pemerintah Kurangi Transfer Pusat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Bukan Rumpin atau Leuwiliang, Ini Alasan Cigudeg Dijagokan Jadi Ibu Kota Bogor Barat?
-
Demi Pemilu 'Nol Kertas': KPU Bogor Kumpulkan Ahli, Godok Rencana Transformasi ke E-voting
-
Revolusi Demokrasi Lokal, Pilkades E-voting Jadi Uji Coba Awal Pemilu Digital di Bogor?
-
Lagi-Lagi! Makan Bergizi Gratis Diduga Sebabkan Keracunan Massal, Tiga Siswa Dilarikan ke RSUD Ciawi
-
Perang Dingin Memuncak! Kang Jaya Somasi Pengurus Lama PSB Bogor, Ungkap Kerugian Moral dan ...