SuaraBogor.id - Hampir selama puluhan tahun wilayah kawasan Puncak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga saat ini masih menjadi primadona untuk tempat berlibur bagi para wisatawan lokal maupun luar negeri.
Bahkan, saat memasuki akhir pekan kawasan Puncak kerap mengalami kemacetan karena banyaknya wisatawan yang memenuhi sejumlah tempat wisata di wilayah tersebut.
Tidak hanya digemari oleh warga asal Jabodetabek, Bandung dan daerah sekitarnya. Namun wisata puncak menjadi tempat favorit Warga Negara Asing khususnya dari Timur Tengah.
Sebelum pandemi Covid-19 warga asing asal Timur Tengah sangat mudah di jumpai dibeberapa lokasi tempat wisata di wilayah Puncak Cianjur hingga Bogor.
Kemunculan wisatawan asal Timur Tengah tersebut diperkirakan sudah mulai ramai sekitar tahun 2002 silam. Para pelancong asal Timur Tengah kerap menyewa Villa hingga hotel untuk menghabiskan waktunya di Puncak.
Bahkan tidak jarang ada wisatawan asing asal Timur Tengah yang memutuskan untuk menikah bersama warga lokal, hingga akhirnya tinggal di Indonesia.
Muhammd Rofif pengelola Villa di Kawasan Puncak mengatakan, wisatawan asing khususnya dari Timur Tengah tersebut biasa menyewa Villa selama dua hingga tiga hari.
"Mereka biasanya sewa villa paling lama hingga tiga hari, setalah itu mereka langsung pulang. Mereka berasal negara-negara Arab, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Turki, dan negara di Timur Tengah lainya," kata dia.
Menurutnya, selama berada di Kawasan Puncak para wisatawan asal Timur Tengah itu sering mengunjungi beberapa tempat wisata disekitar puncak dan tempat hiburan lain.
Baca Juga: Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung dengan Fasilitas Istimewa
"Memang sudah lama, puncak menjadi tempat favorit wisatawan asal Timur Tengah, karena cuacanya yang sejuk, dan warga kita yang ramah-ramah, mereka bilangnya seperti itu," katanya.
Banyaknya Warga Negara Asing (WNA) asal Timur Tengah yang tinggal dikawasan Puncak, membuat pemerintah desa setempat kesulitan untuk mengawasi para pelancong dari negara-negara gersang itu.
Nanang Rohendi Kepala Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, mengungkapkan, berdasarkan peraturan yang berlaku tamu dari luar selama 1X24 jam wajib lapor ke pihak RT setempat.
"Secara aturan warga dari luar, apalagi dari Warga Asing harus wajib lapor kepada pemerintah RT setempat selama 1X24 jam," ucapnya.
Namun lanjut dia, masalah yang terjadi di lapangan, koordinasi antara pemerintah RT setempat melalui para broker (Calo Villa) sering tidak dilakukan dengan baik.
"Kita kan tidak tau koordinasi ditingkat RT melalui para broker seperti apa. Namun banyak juga yang meminta beberapa surat keterangan izin tinggal ke desa," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Boleh Ditiru! 8 Jurus Jitu Bikin Liburan Aman, Nyaman, dan Bebas Drama
-
Tragedi Pantai Modangan: Abai Peringatan, 2 Wisatawan Surabaya Hilang, 1 Tewas Terjepit Karang
-
Sinopsis Run: Teror Cinta Ibu yang Memenjarakan, Malam Ini di Trans TV
-
Amanda Manopo Menikah di Hotel Mewah, Ini Paket Rincian Harga Venue-nya
-
7 Hotel Mewah di Jakarta yang Sering Jadi Venue Pernikahan Artis, Lengkap dengan Biayanya
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Saung Batu Penganten Bogor! Destinasi Wisata Alam Cocok untuk Family Gathering, Wajib Dicoba Gen Z
-
Misteri Pembobolan Rumah Kosong di Bogor Raya, Jejak Pelaku Brankas Ratusan Juta Terendus
-
Mengejutkan! Menkeu Purbaya Ancam Bubarkan Satgas BLBI, Sebut Bikin Ribut, Hasil Nol
-
Bukan Hanya Bogor, 3.000 Desa Terjebak dalam Hutan, Mendes PDT Cari Solusi Darurat
-
Mimpi Besar Bilqis, Insinyur Sipil Lulusan Munchen yang Bertekad Ratakan Sekolah di Pelosok Negeri