SuaraBogor.id - Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya Kamil mengaku akan membentuk tim khusus untuk menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), seperti kasus yang terjadi baru-baru ini di Cianjur.
Atalia Praratya Kamil yang merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat ini mengatakan, pihaknya akan membentuk satuan tugas (Satgas) khusus KDRT, agar kasus kekerasan terhadap perempuan tidak lagi terulang seperti yang terjadi pada Sarah (21).
"Kami berharap dengan dibentuknya satgas tersebut, dapat menekan angka KDRT di Jabar yang saat ini tercatat sebanyak 300 kasus dari berbagai daerah. Ini yang sudah melaporkan diri, entah berapa banyak yang tidak melapor," kata Atalia.
Ia menjelaskan untuk menekan angka tersebut, Satgas KDRT akan dibentuk di masing-masing kabupaten/kota di Jabar, selanjutnya ditingkat RT/RW, sehingga saat adanya laporan dapat langsung ditangani agar kasus Sarah tidak kembali terjadi.
Bahkan, jauh hari, tambah dia, pihaknya sudah membentuk tim khusus hingga tingkat desa yang akan diaktifkan kembali, seiring masih tingginya angka KDRT di masing-masing wilayah di Jabar agar penanganan berbagai kasus dapat tuntas dan tidak sampai terjadi korban jiwa.
"Kami juga mengimbau seluruh warga Jabar, untuk sama-sama menjadi pengawas karena ini tugas bersama, tidak hanya satgas atau tim khusus. Segera melapor jika mendapati KDRT di wilayah tempat tinggalnya," kata istri Ridwan Kamil itu.
Sedangkan bagi korban KDRT, ungkap dia, agar tidak malu dan takut untuk melapor karena petugas akan segera menindak pelaku."Jangan takut untuk melapor, bisa langsung ke aparat berwajib, aparat desa atau ketua RT/RW setempat," katanya.
Sebelumnya kasus Sarah (21) warga Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Cianjur, menjadi perhatian berbagai pihak hingga Ketua DPR RI Puan Maharani. Sarah meninggal dunia, setelah mendapat KDRT disiram air keras oleh suaminya Warga Negara Arab Saudi, Abdul Latief.
Sarah disiram air keras karena suami yang baru menikah 1,5 bulan lalu, terbakar api cemburu. Bahkan, pelaku telah menyiapkan air keras jauh hari sebelumnya yang dibeli melalui toko daring. [Antara]
Baca Juga: Tanggapi Soal Kasus Penyiraman Air Keras di Cianjur, Atalia Beri Nomor Telepon Pengaduan
Berita Terkait
-
Kronologi Kasus KDRT Ustaz Evie Effendi pada Anaknya hingga Jadi Tersangka
-
Momen Kelam Sarah Azhari Direkam Diam-Diam di Toilet, Trauma hingga Malu Bertemu Orang
-
5 Pengakuan Kunci Ridwan Kamil Usai 6 Jam Diperiksa KPK Soal Kasus BJB
-
Setelah Periksa Ridwan Kamil, KPK Buka Peluang Tersangka Baru di Kasus BJB
-
RK Klaim Tak Tahu Kasus Korupsi BJB, KPK Tanggapi Santai: Kami Punya Saksi dan Bukti Lain
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
4 Rekomendasi Ban Sepeda Gunung Terbaik untuk Jalan Aspal, Gowes Jadi Enteng dan 'Ngacir'
-
3 Permata Tersembunyi Wisata Tenjolaya Bogor yang Wajib Masuk List Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Menanam Grow & Green, Jadi Program Mitigasi Bencana dari BRI
-
Dualisme Berujung Buntung, KNPI Bogor Terancam Gigit Jari Tak Dapat Dana Hibah 2026
-
Kisah Haru Pedagang Ayam Ciseeng, Bebas Penjara Berkat Restorative Justice