SuaraBogor.id - Kebijakan Presiden AS Joe Biden soal tagihan infrastruktur administrasi Biden atau subsidi pemerintah mendapatkan kritikan dari Miliarder Elon Musk.
Dia mengatakan, bahwa kebijakan tersebut seharusnya dihapukan. CEO Tesla dan SpaceX itu juga mengungkapkan, selama wawancara dia prihatin dengan defisit federal.
"Hapus saja semuanya. Kami telah menghabiskan begitu banyak uang. Defisit anggaran federal gila," katanya mengutip dari Wartaekonomi -jaringan Suara.com, Selasa (7/12/2021).
“Saya akan mengatakan dapatkah seluruh tagihan. Jangan diteruskan, itu rekomendasi saya,” tegas Musk.
Musk pun turut menunjukkan bahwa Tesla telah menjual mobil listriknya selama lebih dari satu tahun di AS tanpa kredit pajak federal sebesar USD7.500.
Pun juga tanpa mengalami penurunan permintaan. Sebagian besar pembuat mobil lain, kecuali General Motors, masih memenuhi syarat untuk kredit tersebut.
Bagian 'The Build Back Better' dari rencana infrastruktur Biden saat ini mencakup ketentuan untuk memperpanjang kredit dan menambahkan subsidi lain untuk kendaraan listrik yang dibuat oleh serikat pekerja.
Musk telah mencemooh kredit yang berfokus pada serikat pekerja dalam beberapa bulan terakhir dan menyebut Biden sebagai "boneka" dari United Auto Workers.
Musk juga mengatakan dia tidak percaya pemerintah AS harus memberikan subsidi untuk memperluas infrastruktur pengisian daya, meski ketentuan itu ada dalam RUU infrastruktur yang sudah ditandatangani Biden menjadi undang-undang.
Baca Juga: Kepala KSP Moeldoko Sebut PPKM Level 3 Batal Karena Kebijakan Presiden Jokowi
“Apakah kami membutuhkan dukungan untuk SPBU? Kami tidak. Jadi tidak perlu untuk ini,” kata Musk.
Tesla saat ini mengoperasikan lebih dari 3.000 stasiun pengisian dengan sekitar 30.000 konektor di seluruh dunia, tetapi berencana untuk membuka jaringan itu ke kendaraan listrik lain dalam waktu dekat.
Sebagaimana diketahui, perusahaan Musk telah diuntungkan dari banyak subsidi federal dan negara bagian yang berbeda selama bertahun-tahun, dan pemerintah adalah pelanggan utama SpaceX.
Tesla juga menemukan kesuksesan luar biasa di China setelah menerima banyak bantuan dari pemerintah pusat di sana.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.612, Dipengaruhi Sanksi AS ke Rusia dan Sentimen Utang Domestik
-
Nasib Terkini Marselino Ferdinan di AS Trencin, 2 Laga Tidak Dimainkan
-
Rupiah Membara Taklukan Dolar AS di Penutupan Hari Ini
-
Trump Tingkatkan Tekanan Militer: AS Kirim Kapal Perang, Venezuela Tuduh CIA Terlibat!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Drama Penyegelan Berakhir! KLH Cabut Sanksi, Eiger Adventure Land Puncak Hidup Lagi, Tapi Ada...
-
Detik-Detik Kades Cikuda Agus Sutisna Jadi Tersangka Korupsi: Apa Saja 5 Dosa Besarnya?
-
Kades Agus Sutisna Langsung Dicopot dari Jabatan Usai Jadi Tersangka Korupsi
-
Hanya Gara-gara Benda Kecil Ini, Nasib 19 Kambing Berakhir Tragis
-
Rudy Susmanto: ASN Pemkab Bogor Terlibat Narkoba Tak Akan Dilindungi, Tes Urine Massal Menanti