Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 16 Desember 2021 | 12:20 WIB
Ilustrasi puasa, muslim berdoa, niat puasa, makan dan doa buka puasa (Elemen Envato)

Sesuai dengan namanya, puasa ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis dengan waktu pelasanaannya dimulai dari fajar hingga terbenamnya matahari.

Meski puasa ini termasuk sunnah, namun memiliki banyak keutamaanya, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits nabi, diantaranya:

Dari Abu Hurairah r.a beliau mengatakan, Rasullulah bersabda “Seluruh amal disetor pada hari Senin dan Kamis, maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan berpuasa.” (HR. Turmudzi)

Hadist lain menyebutkan dari Abu Qotadah r.a, yang mana sesungguhnya Rosulululloh SAW ditanya mengenai puasa Senin. Maka Rosul menjawab: “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Bersahabat Lama, Ini yang Tidak Disuka Andra Ramadhan dari Ahmad Dhani

Untuk niat Pasa Senin-Kamis, dibedakan berdasarkan harinya, yakni sebagai berikut:

Niat puasa Senin: “Nawaitu Shauma Gadhin Yaumul Itsnaini Sunnatan Lillahhi Ta’alaa,

Artinya: Saya berniat puasa esok hari senin sunnah karena Allah Ta’alaa.

Niat puasa Kamis: “Nawaitu Shauma Gadhin Yaumul Khamis Sunnatan Lillahhi Ta’alaa,
Artinya: Saya berniat puasa esok hari kamis sunnah karena Allah Ta’alaa.

Selain niat puasa di atas, terdapat pula sejumlah doa puasa yang dianjurkan dibaca ketika waktu berbuka telah datang. Doa-doa tersebut di antaranya:

Baca Juga: Niat Puasa Arafah dan Keutamaan Menjalani Ibadah Sunnah Tersebut

1. Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-aLlah.

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah”. Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Daruquthn.

2. Allaahumma laka shumtu wa 'alaa rizkqika afthartu, dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu watsabatal ajru, insyaa Allaah.

Artinya: Ya Allah hanya untuk-Mu aku berpuasa & dengan rezki-Mu aku berbuka. Telah sirna dahaga, urat-urat telah basah & pahala telah tetap insya Allah Ta’ala.

Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud. Derajatnya hasan oleh Syaikh Nasiruddin Al-Albani dalam Misykatul Mashabih, namun didhaifkannya dalam Shahih wa Dhaif Al Jami’u Ash Shaghir dan kitab-kitab lainnya.

3. Allohumma innii laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthortu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamantu, dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-aLlahu ta’ala. Yaa waa si-al fadhli ighfirlii, alhamdulillaahil ladzii a’aananii fashumtu wa rozaqonii fa-afthortu.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berpuasa karena-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu. Kepada-Mu aku bertawakal dan kepada-Mu aku beriman. Dahaga telah lenyap, urat-urat telah basah dan pahala telah pasti didapatkan, insya Allah. Wahai Tuhan yang luas karunia-Nya, ampunilah dosaku. Segala puji bagi Allah yang telah membantuku sehingga ku dapat berpuasa dan memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.”

Load More