SuaraBogor.id - Ruas jalan di Kampung Cikubang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Campaka, Kabupanten Cianjur rusak dan berlumpur selama belasan tahun tak tersentuh pembangunan pemerintah, tidak pernah diperbaiki.
Padahal, jalan penghubung antar kecamatan dan desa tersebut merupakan akses satu-satunya yang digunakan masyarakat sekitar untuk menjual hasil bumi.
Kepala Desa Mekarjaya, Ahmad Saepudin mengatakan, ruas jalan penghubung kecamatan dan antar Desa Mekarjaya dengan Cidadap itu sejak 2008 belum pernah diperbaiki.
"Jalan selebar 4 meter itu, cuman baru baru tersentuh dan mendapatkan perbaikan sepanjang 400 meter padahal jalan itu memiliki panjang sekitar 7 kilomter," katanya saat saat dihubungi SuaraBogor.id, Kamis, (23/12/2021).
Baca Juga: Rusak Parah Bahkan Sempat Viral, Jalan Tanah Datar Dapat 'Janji Manis' dari Irwan Fecho
Sedangkan, kata dia, jalan tersebut hampir setiap hari sering digunakan masyarakat untuk menjual hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian ke luar kota.
"Selain menjadi akses satu-satunya untuk menjual hasil bumi, jalan itu juga selalu digunakan masyarakat dalam beraktivitas setiap hari, dan murid sekolah," ucapnya.
Ia mengungkapkan, sekitar beberapa tahun lalu, sebenarnya jalan tersebut, pernah diperbaiki, dengan cara diaspal, tapi tidak bertahan lama.
"Pernah diaspal, namun hanya tipis dan itu pun tidak bertahan lama, sekarang berlumpur, tidak jarang warga pun sering mengalami kecelakaan karena jalan yang licin," ucapnya.
Ia mengaku, pemerintah desa telah beberapa kali melakukan pengajuan perbaikan jalan ke Pemkab Cianjur dan Dinas terkait. Namun hingga saat ini belum pernah mendapatkan respon positif.
Baca Juga: Jelang Nataru, PHRI Prediksi Tingkat Hunian di Cianjur Meningkat
"Sudah pernah beberapa kali saya ajukan, tapi belum ada tanggapan yang jelas dari pihak terkait, kalau gini terus, kami dengan masyarakat akan memperbaikinya secara swadaya," ucapnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Jalur Selatan Cianjur Lumpuh Akibat Pohon Raksasa Tumbang, Evakuasi Hingga Dini Hari
-
Pecah! 10 Kecamatan di Cianjur Akan Bentuk Kabupaten Baru, Cek Daftarnya di Sini
-
Guru SD Pertaruhkan Nyawa di Jembatan Maut, Dedi Mulyadi Diminta Turun Tangan ke Jambi
-
Ayah-Ibu dan Kakak Lolos dari Maut, Balita di Cianjur Korban Tembok Roboh Akhirnya Tewas
-
Puluhan Siswa Keracunan Lagi, Puan Maharani Desak Pemerintah Evaluasi Total Program MBG
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
10 Rekomendasi Film Action Mandarin Terbaik, Aksi Spektakuler yang Bikin Deg-degan!
-
Rekomendasi Pantai Terbaik untuk Healing Long Weekend
-
200 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Kini Contraflow Tol Jagorawi Dihentikan
-
COVID-19 Kembali Terdeteksi di Cianjur, KBB, Bogor dan Indramayu
-
Dari Pendeta Jadi Ulama Kontroversial: Kisah Dinamis Ustaz Yahya Waloni Berakhir di Hari Jumat