SuaraBogor.id - Pentas wayang kulit yang digelar di Pondok Pesantren atau Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah tuai kontroversi dari sejumlah kalangan.
Hal tersebut dikarenakan adanya wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah. Menanggapi banyaknya kritikan dari berbagai pihak, Gus Miftah pun angkat suara.
Gus Miftah menuturkan jika terkait konten pementasan merupakan domain dari sang dalang. Sebagai pemilik tempat, sambung Gus Miftah, dirinya hanya mendapatkan pemberitahuan tentang lakon apa yang akan dipentaskan secara garis besar saja.
"Konten atau lakon atau atraksi di dalam pertunjukan wayang itu domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya. Saya tidak bisa intervensi itu," kata Gus Miftah, mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Selasa (22/2/2022).
"Sudah merupakan kebiasaan, bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang," imbuh Gus Miftah.
Gus Miftah menjabarkan pementasan wayang kulit memang kerap digelar di Ponpes Ora Aji sejak tahun 2012.
Sementara untuk pentas wayang kulit pada 18 Februari 2022 itu diselenggarakan atas permintaan dari para seniman, dalang maupun pegiat wayang.
"Pentas kemarin itu kita lakukan atas permintaan teman-teman seniman untuk bisa urun rembug di pondok saya. Kebetulan saya memang cara dengan seni dan budaya. Karena ada permintaan itu ya sebisa mungkin saya bantu," ucap Gus Miftah.
Seperti diketahui, dalam pagelaran wayang yang didalangi Warseno Hardjodarsono alias Ki Warseno Slank itu, tokoh yang menyerupai Ustaz Khalid Basalamah digebuk berkali-kali oleh lakon wayang lain.
Baca Juga: Ditanya LC Karaoke Suka Suami Orang, Gus Miftah Malah Beri Respon Kocak
Beberapa adegan bahkan disertai makian dan kata-kata tak pantas. Potongan video adegan wayang itu menuai kecaman dari warganet.
Berita Terkait
-
Gus Miftah Sentil Fenomena 'Kabur Aja Dulu': Mencintai Negara Itu Bagian dari Iman
-
Dakwah Soal #KaburAjaDulu, Gus Miftah Malah Dituding Buzzer Pemerintah
-
5 Hadiah Remaja Pencuri Pisang yang Diarak di Pati: dari Gus Miftah sampai Dedi Mulyadi
-
Gus Miftah Beri Bantuan Puluhan Juta ke Remaja yang Diarak Keliling Kampung karena Curi Pisang
-
Gus Miftah Curhat Raffi Ahmad Tak Lagi Ngaji Dengannya, Netizen: Pilihan Tepat
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Sejarah Bogor dalam Lensa! Pameran Foto PFI Bogor Meriahkan Open House Bupati
-
Geram ke Kades Klapanuggal, Dedi Mulyadi: Kepala Desa Peminta THR Lebih Parah dari Preman
-
Wali Kota Bogor dan Ribuan Warga Gelar Shalat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor
-
Merakyat! Bupati Bogor Gelar Salat Id dan Perjamuan Rakyat di Lapangan Tegar Beriman
-
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Sambut Idul Fitri 1446 H dengan Pesan Kebersamaan