SuaraBogor.id - Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUKMdagin) Kota Bogor Mohamad Soleh mengatakan bahwa pihaknya telah melalukan peninjuan di sejumlah pasar terkati aksi mogok para perajin tempe dan tahu.
Soleh mengatakan berdasarkan surat resmi dari Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Jawa Barat (Puskopti) yang diterima mengenai mogok selama tiga hari itu, DiskopUKMdagin Kota Bogor segera melakukan peninjauan di dua pasar yaitu Pasar Kebon Kembang dan pasar Baru Bogor.
Hasilnya, para pedagang tempe dan tahu memang melaksanakan mogok berjualan karena tidak mendapatkan stok dari produsen atau perajin tempe tahu di Kota Bogor.
Sementara itu, pantauan di empat pasar di Kota Bogor yakni Pasar Anyar, Kebon Jahe, Warung Jambu dan Pasar Baru Bogor secara bergiliran selama tiga hari ini, para pedagang tempe dan tahu menutup lapaknya.
Baca Juga: Perajin Tempe di Jogja Tetap Produksi meski Harga Kedelai Tinggi, Ukurannya Diperkecil
Sementara, beberapa pedagang yang tidak khusus menjual tempe dan tahu memilih tetap membuka lapak meskipun harus melayani pertanyaan para pembeli yang berharap masih ada stok bisa dibeli.
Menemui salah satu pedagang cabai di Pasar Kebon Jahe, Andri mengatakan lapak tempe dan tahu di sampingnya tutup karena memang ikut mogok massal.
"Tutup tiga hari ini, belum tahu besok, kompak di sini," ujarnya.
Andri menunjuk beberapa lapak di samping dan belakangnya yang memang ditutupi terpal.
Bergeser sedikit ke Pasar Anyar, pedagang lain yang sama Tono mengatakan tidak ada yang berjualan tempe dan tahu sejak imbauan mogok massal diedarkan. Para pedagang tempe dan tahu juga merasa keberatan untuk menjual dagangannya dengan harga mahal jika pun dipaksakan.
Baca Juga: Sikapi Harga Kedelai Meroket, Menteri Perdagangan Sebut Bakal Tetapkan Harga Acuan
"Tempe sama tahu cepat sekali tidak segar, beli tinggi, jual nanti susah, teman-teman mungkin tidak mau," katanya.
Berita Terkait
-
Perbandingan Harga Pasaran Pemain Timnas Indonesia vs Australia, Pemain Keturunan Gila-gilaan
-
Pasar Modal RI 'Tahan Nafas', Tunggu Kejutan Bank Indonesia yang Pro Pasar
-
Kurma Laris Manis di Pasar Tanah Abang, Harga Mulai Rp40.000/kg
-
Menko Zulhas Dianggap Gagal Total MinyaKita Disunat, Pedagang Pasar Murka dan Tuntut Pertanggungjawaban
-
PPI Jual Daging Kerbau Rp75.000 per Kg di Operasi Pasar Kantor Pos
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Alasan Dedi Mulyadi Menangis Lihat Hutan Puncak Gundul Menyentuh Hati
-
Momen di Tengah Pertemuan Pejabat, Hyang Sukma Ayu Asyik Meracik Kopi Asli Bogor
-
Mudik Gratis Polres Bogor Rute Pantura dan Pansela, Pendaftaran Mulai 13 Maret: Ini Persyaratannya
-
BRI Festival 2025 Hadir, Ribuan Pengunjung Siap Nikmati Buka Bareng dengan Kuliner dan Hiburan Seru
-
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciapus Bogor, Keluarga Korban Tolak Autopsi, Ini Alasannya