SuaraBogor.id - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menyampaikan hasil peninjauan di dua pasar acuan yakni pasar Baru Bogor dan Pasar Kebon Kembang para pedagang masih menjual kacang kedelai biji seharga Rp14.000 per kilogram.
"Menurut data peninjauan hari Senin kemarin begitu saat hari pertama mogok massal pedagang temp dan tahu, masih beredar untuk kacang kedelai biji, peninjauan terus dilakukan," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUKMdagin) Kota Bogor Mohamad Soleh mengutip Antara, Rabu (23/2).
Soleh menyebut, harga dari penyalur yaitu Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) Kedung Badak Kota Bogor terdapat kenaikan sekitar delapan persen atau Rp850 dari Rp10.100 menjadi Rp10.950.
Primkopti biasa menyalurkan 100 kilogram yang sebelumnya seharga Rp1.010.000 kini menjadi Rp1.095.000 atau kenaikan sekitar Rp85.000.
Meskipun begitu, Soleh juga menyampaikan meskipun kacang kedelai biji masih dijual di pasar tradisional seluruh pedagang tempe dan tahu di daerahnya kompak melakukan mogok massal berjualan.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pemerintah segera mengatur harga acuan tahu dan tempe untuk menjaga kestabilan harga di pasaran menyusul kenaikan harga kedelai impor.
Menurut dia, Indonesia masih memiliki stok kedelai mencapai 300 ribu ton sehingga diperkirakan masih bisa memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan.
"Apa yang kami kerjakan, kami menjembatani antara perajin dan penjual tempe di pasar dengan menentukan harga acuan daripada tahu dan tempe. Ini akan segara kami keluarkan," kata Lutfi saat melakukan kunjungan di Yogyakarta, Selasa.
Lutfi menyebut harga kedelai saat ini memang tinggi. Namun demikian, sebetulnya masih lebih rendah jika dibandingkan harga pada Mei 2021.
Harga kedelai yang dipatok harga 15,86 dolar AS setara dengan Rp11.500 per kilogram sampai di perajin. Namun meskipun mengalami kenaikan harga kedelai saat ini masih lebih rendah dibanding saat Mei 2021 sempat Rp12.000 per kilogram.
Terlebih tidak semua perajin sepakat dengan aksi mogok massal yang dilakukan asosiasi perdagangan kedelai.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
3 Kuliner Khas Riau yang Cocok Jadi Tren Kekinian, Bisa untuk Ide Bisnis!
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
Terkini
-
Wajah Kusam dan Berjerawat? Cowok Wajib Tahu 5 Langkah Dasar Skincare Ini Biar Muka Bening
-
Era Perpeloncoan Berakhir! Disdik Bogor Ultimatum Sekolah: MPLS Wajib Menyenangkan
-
Stop Bingung! Ini Rekomendasi Kursi Ruang Tamu Murah Tapi Mewah, Bikin Ruangan Auto Estetik
-
Hati Siapa Tak Teriris, Mayat Bayi Perempuan Terbungkus Kain Ditemukan di Kali Ciluar
-
7 'Ritual Sakti' yang Bikin Tidur Nyenyak Sampai Pagi, Dijamin Fresh!